Praktik baik dari kepala daerah Bekasi dan Ponorogo ini wajib dicontoh oleh kepala daerah lainnya. Karangan bunga konvensional tentunya akan menghasilkan sampah. Volumenya bisa banyak dan menumpuk yang justru menjadi penyumbang jumlah sampah.
Konsisten akan peduli terhadap alam dan mendukung konsep hidup ramah lingkungan tentunya secara berkesinambungan akan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kualitas oksigen yang mulai menurun di perkotaan bisa diintervensi dengan aksi menanam pohon dari bibit ucapan selamat.
Dalam jangka waktu yang lama, alam akan meyediakan kebutuhan manusia. Memang sangat menarik ketika ada kepala daerah yang bersedia mendukung intervwnsi terhadap perubahan iklim, mengurangi volume sampah dan bahkan mengelola sampah menjadi produk yang bermanfaat.
Ketika karangan bunga digantikan dengan bibit pohon, sudah pasti ramah lingkungan. Bibit pohon bisa ditanam untuk menghijaukan kota dan daerah sekitarnya. Sekiranya  praktik baik ini dimulai dan dibiasakan dari lingkup terkecil, yakni desa; maka pemerintah tak perlu repot mengeluarkan perda untuk penghijauan. Cukup melakukan transformasi sederhana ini dan mulai konsisten membiasakannya.
Apakah akan ada kepala daerah lain yang juga ikut mendukung hijau dan terjaganya lingkungan kita dengan ajakan pemberian bibit pohon sebagai pengganti karangan bunga konvensional?
#savetheearthÂ
#climatechange
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI