Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Seorang Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pengalaman Pertama Menjelajah MRT dan Transjakarta

5 Mei 2024   23:37 Diperbarui: 6 Mei 2024   19:52 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berada di atas MRT. Sumber: dok. pribadi

Seiring perkembangan pesat teknologi yang makin canggih dan makin padatnya jumlah penduduk, maka sebuah kota selayaknya melakukan terobosan terbaru untuk mendukung ketersediaan media transportasi. Inovasi moda transportasi sudah menjadi kebutuhan saat ini untuk menunjang mobilitas warga dalam menjalankan aktifitas sehari-hari.

DKI Jakarta telah melakukan inovasi yang sangat tepat untuk merespon kebutuhan transportasi publik. Moda Raya Terpadu (MRT) adalah terobosan bersejarah dalam dunia transportasi Indonesia yang ada di Jakarta. Alat transportasi berbasis kereta listrik nan canggih ini mulai dibangun pada tahun 2013. 

Selama kurang lebih 6 tahun pembangunan, MRT Jakarta akhirnya beroperasi secara resmi pada tanggal 24 Maret 2019. Warna baru transportasi publik Jakarta pun memasuki dunia baru. 

Untuk pertama kalinya setelah beberapa kali ke Jakarta dalam rangka kegiatan dari Kemdikbudristek, saya memiliki kesempatan merasakan kecanggihan MRT ini. Salah satu kecanggihannya selain kereta itu sendiri adalah stasiun-stasiun bawah tanah yang modern. Lebih megah dari mall atau hotel. 

Stasiun MRT sangat bersih dari sampah. Di sana-sini tersedia pegawai yang siap membantu penumpang kapan saja. 


Tak ada transaksi uang tunai untuk biaya transportasi. Semuanya dalam bentuk e-money. Penumpang tinggal menempelkan kartu pintar di setiap loket terminal. 

Tangga eskalator tersedia di setiap stasiun. Saya menghitung, rata-rata 2-3 kali penumpang pindah eskalator baik menuruni stasiun bawah tanah maupun menaikinya. Petunjuk arah di dalam stasiun bawah tanah MRT tertera dengan sangat jelas. Jika pun kebingungan, bisa bertanya langsung kepada petugas yang ada di sekitar stasiun.

Di dalam stasiun bawah tanah, penumpang merasa nyaman karena tersedia beragam fasilitas. Ada tempat duduk buat menunggu MRT, ada gerai Indomaret, ATM, toilet yang bersih, AC dan banyak lagi. Intinya, MRT bukanlah semata tentang stasiun kereta, boleh dikatakan pula mini mall dalam perut bumi. 

Konstruksi pembangunan stasiun dan rel kereta MRT sangat kuat. Jadi, penumpang tak perlu takut wara-wiri dalam perut bumi untuk jalan-jalan. 

Suasana terminal bawah tanah MRT. Sumber: dok. pribadi
Suasana terminal bawah tanah MRT. Sumber: dok. pribadi

Menurut pandangan saya, MRT sangat membantu Jakarta dari kemacetan. Hampir setiap gerbong MRT selalu penuh oleh penumpang. Mau duduk atau berdiri, para penumpang terlihat menikmatinya. 

Setiap stasiun MRT selalu terhubung dengan satu moda transportasi Jakarta lainnya, yakni bus Transjakarta. Bus ini pun jarang sepi dari penumpang. Hampir selalu berjubel. Stasiun Transjakarta pun tak pernah kosong dari penumpang. Sama dengan MRT, Transjakarta juga menyediakan fasilitas pembayaran non tunai. 

Setiap stasiun bus Transjakarta juga dilengkapi dengan AC, tempat membeli makanan ringan dan minuman ringan. Tak kalah pentingnya lagi, di stasiun selalu ada pegawai Transjakarta. 

Bus panjang Transjakarta memiliki fasilitas yang nyaman. Ada AC, tempat duduk empuk dan tempat berpegangan bagi penumpang yang memilih berdiri. Satu sisi positif lainnya adalah setiap penumpang refleks memberikan tempat duduk bagi penumpang prioritas seperti lansia dan berkebutuhan khusus.

Kedua moda transportasi inilah yang kini menjadi primadona warga Jakarta dari semua kalangan. Tua, muda, anak-anak hingga lansia sudah menikmatinya. tak jarang pula, kedua moda transportasi ini menjadi objek wisata bagi para pendatang ke Jakarta. 

Dari sisi kesehatan fisik, hadirnya MRT Jakarta dan Transjakarta telah mengajak warga Jakarta dan penumpang lainnya untuk membiasakan diri berjalan kaki. Perpindahan rute atau ketika berada di stasiun MRT, penumpang akan banyak berjalan kaki naik dan turun eskalator.

Oya, tak perlu takut tersesat di Jakarta jika menaiki MRT dan Transjakarta. Semua rute tertera dengan jelas di bus dan kereta. Kemudian, selalu ada suara yang mengingatkan terkait stasiun-stasiun yang akan dilewati. Jadi, sangat nyaman untuk keliling Jakarta menggunakan MRT dan Transjakarta dengan biaya terjangkau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun