Darurat bencana tengah dihadapi oleh Kabupaten Tana Toraja sepanjang minggu ini. Secara beruntun deretan bencana alam terjadi. Tanah longsor, pohon tumbang, luapan air dan banjir.
Anomali cuaca menjadi salah satu penyebab sambung-menyambungnya bencana. Beruntung, tak ada korban jiwa dari semua bencana tersebut selain korban harta benda.Â
Cuaca di Tana Toraja memang susah diprediksi. Sepanjang pagi hingga siang, panas dan cuaca panas menyengat. Menjelang sore hujan turun deras. Kadang, tak ada tanda-tanda hujan, tetapi segera berganti dengan hujan lebat satu hari satu malam.Â
Bencana terparah dan terbaru terjadi di sekitar kampung Siguntu', di mana longsor dan pohon tumbang memutua akses jalan trans Sulawesi. Nahas, sebuah mobil Ambulance yang baru saja pulang dari mengangkut petugas piket siaga Ramadan di perbatasan Toraja Utara-Palopo ikut tertimpa pohon bersama satu rumah warga. Sopir ambulance dan satu perawat dilaporkan mengalami luka dan saat ini dirawat di RS Elim Rantepao.
Semua penumpang di Ambulance selamat dari bencana tersebut. Pihak Polres Tana Toraja pun langsung bergerak cepat mengamankan lokasi. Satu buldozer juga langsung dikerahkan untuk membuka akses jalan.
Hingga tengah malam, jalan trans Sulawesi masih tertutul. Kepolisian mengarahkan kendaraan yang akan menuju ke Toraja Utara untuk memutar arah ke Rantetayo. Rute yang sama dianjurkan untuk pengendara dari Toraja Utara menuju Tana Toraja dan Makassar.Â
Beberapa hari sebelumnya, Tana Toraja diguncang oleh sederet tanah longsor dan banjir bandang yang terjadi di Lembang Palesan, Kecamatan Rembon. Jalan utama akses ke Kecamatan Bonggakaradeng dan Simbuang pun lumpuh sementara. Jalan habis tersapu longsor disertai banjir bandang dari atas gunung.Â
Posko darurat bencana dan dapur umum disiagakan di pasar Karappak. Petugas medis dari Dinas Kesehatan Tana Toraja juga siaga secara bergantian di lokasi. Sementara bantuan berupa sembako telah disalurkan oleh Pemda Tana Toraja.
