Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Seorang Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perut Buncit? Lakukan Tips Ini

20 Februari 2024   08:09 Diperbarui: 20 Februari 2024   18:09 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perut buncit mulai menghinggapi  saya. Sumber: Dokumentasi Pribadi

Memiliki tubuh dengan kategori six pack banyak diimpikan  oleh kaum pria. Pada sisi lain, kaum wanita pun mendambakan tubuh langsing dan terhindar dari badan melebar.

Seiring perjalanan waktu, kadang kala perut buncit tek bisa dihindari. Pemicunya banyak. Selain pola makan yang tidak terkontrol, berdasarkan pengalaman saya, kebiasaan dan suasana pekerjaan juga berkontribusi atas terjadinya perut buncit.

Sekitar sepuluh tahun yang lalu, badan saya masih memiliki bobot seimbang dengan tinggi badan. Hanya 55 kg untuk tinggi badan 152 cm. Ukuran celana pun antara 28 dan 29. Itu terjadi ketika saya baru berstatus CPNS. 

Kondisi badan saya mulai menumpuk lemak ketika dipindahkan ke kota untuk mengajar di salah satu SMA negeri. Beban mengajar pun bertambah dari hanya 24 jam pelajaran menjadi 34 hingga 40 jam pelajaran per pekan.

Selain tugas pokok mengajar, ada pula tugas tambahan yang banyak mengurus administrasi. Secara tidak langsung saya banyak duduk di depan komputer hingga tengah malam.

Alhasil, pola makan pun mulai teratur. Namanya bekerja untuk urusan sekolah, maka asupan gizi pun hanya sekedarnya saja. Tergantung pada belanja dari dana BOS. Intinya, makanan rutin berbahan dasar lauk bertemakan, seperti ayam dan ikan goreng. Banyak duduk dan makanan bertindak maka terjadilah penimbunan lemak di perut.

Ketika memindahkan pekerjaan ke rumah, saya pun biasanya lambat makan malam.jam 8 hingga jam 10 malam, makan malam baru masuk perut. Mengantuk terjadinsetelahnya. Sehingga tidak sampai 10 menit setelah makan malam, saya tertidur. Ternyata kebiasaan ini sangat berpotensi sebagai pemicu perut buncit. Singkatnya, setelah makan langsung tidur.

Saya mulai terganggu perut buncit ketika semua celana dan pakaian dinas sempit. Bobot tubuh naik hingga 65 kg. Ukuran celana bertambah sampai nomor 34. 

Masalah tambahan perut buncit adalah kesulitan mengendarai motor. Postur tubuh pendek menyulitkan untuk menapakkan kaki ke jalan raya.

Untuk mencoba menekan perut buncit saya, saya sering melakukan olahraga ringan pada pagi hari, yakni naik sepeda atau lari pagi. Hanya saja tidak rutin saya lakukan karena sering tidur lewat tengah malam.

Bekerja di kebun pun saya jadikan opsi diakhiri pekan dan hari libur untuk membakar lemak. Memang tidak signifikan, tetapi ada rasa nyaman usai berkeringat.

Oleh karena hingga saat ini saya masih banyak duduk di depan laptop di sela-sela tugas pokok mengajar, maka ada caralain yang saya tempuh untuk menekan larut buncit. Apalagi saat ini berat tubuh saya sudah mencapai 75 kg dan ukuran celana melonjak drastis dalam 2 tahun terkahir. Dari nomor 34 menjadi 36.

Istri menyarankan saya untuk banyak meminum infus water. Air ini berupa rencana mentimun, jeruk atau buah lainnya. Hampir setiap hari saya meminumnya. Termasuk ketika sering ikut kegiatan pelatihan di hotel. Sasaran saya adalah infus water yang disiapkan hotel.

Mengendarai mobil sambil mengecil juga banyak berkontribusi pada perut buncit saya. Maka, infus water pun saya buat sendiri. Minimal rencananya mentimun siap dalam botol bekal air minum saya. 

Cara berikutnya yang saya tempuh adalah rutin minum minimal segelas air hanya setiap pagi. Jika makan di warung, saya memesan jus jeruk hanyat atau air hangat. Hal ini saya maksudkan untuk menekan lemak dari makanan berminyak. 

Berkaca dari pengalaman tidur setelah makan malam, maka wajib hal ini dihindari. Jangan langsung pergi tidur usai makan malam. Seperti kata seorang dokter umum di Toraja kepada saya, kalau makan malam sudah di atas jam 7 malam, maka sebaiknya makan secukupnya saja, tak perlu makan besar karena hanya digunakan untuk tidur. Jika makan besar, sudah pasti akan memicu perut buncit karena lemak yang masuk justru tertimbun di perut karena langsung tidur.

Terakhir, dalam dua tahun terkahir, saya rutin mengkonsumsi  kopi pahit. Entah ada pengaruhnya atau tidak pada perut buncit, tapi saya merasakannya. 

Olahraga rutin dan mengubah kebiasaan makan sebenarnya adalah cara yang paling efektif. Akan tetapi seringkali beban pekerjaan memaksa untuk tidak mengontrol makan dan memulai kebiasaan salah dalam menikmati menu dan pola istirahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun