Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Seorang Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Satpam dan Perannya dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

21 November 2023   07:55 Diperbarui: 21 November 2023   08:24 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang satpam dengan seragam menyerupai kepolisian sedang mengatur penyeberangan siswa. Sumber: dok. pribadi.

Satpam adalah petugas yang ditempatkan pada rumah, kantor, instansi, lembaga, dll dengan fungsi utama menjaga keamanan. Seorang satpam identik dengan pakaian putih dan celana gelap lengkap dengan peralatan tambahan seperti peluit dan pentungan. Seiring perkembangan, maka seragam satpam pun mulai menyesuaikan. Seperti seragam teranyar satpam yang menyerupai seragam anggota kepolisian.

Nah, ketika seorang satpam bertugas di lingkungan pendidikan,yakni sekolah, maka seragam satpam pun mengikuti pakaian dinas harian yang biasa dibuat seragam oleh sekolah untuk semua personil guru dan tenaga kependidikan di sekolah. Wah, keren penampilan satpam-satpam yang ada di sekolah.

Boleh dikatakan satpam adalah sosok yang mulia dalam tugasnya. Tak banyak menuntut untuk menjadi ASN PPPK atau CPNS. Satpam bahkan mengorbankan waktu lebih banyak untuk tidak bersama keluarganya bagi yang sudah menikah. Ia bahkan adalah pion dalam bidak catur yang akan mengorbankan nyawa terlebih dahulu jika ada rongrongan pada tempatnya bekerja.

Satpam selama ini identik dengan penampilan sangar, berotot dan menakutkan bagi siswa. Namun, di sekolah-sekolah, satpam kini justru lebih ramah anak, komunikatif dan bahkan periang. Ia tidaklah sekedar sebagai palang pintu keamanan. Ia juga adalah sosok penting pembangunan pendidikan saat ini.

Bagi sekolah-sekolah yang berada di lingkungan yang mengadaptasi kota, peran satpam sangat penting. Setiap pagi, siang hingga jam pulang sekolah satpam harus berjibaku dengan kepadatan lalu lintas untuk mengatur ritme penyeberangan siswa. Panas dan hujan sudah menjadi makanan hariannya. Ia juga harus kejar-kejaran dengan waktu masuk siswa setiap pagi. Begitu besarnya olahan pemikiran satpam yang harus menyesuaikan jam masuk dengan mengantarkan siswa satu per satu menyeberangi jalan. Sesekali satpam juga menjadi sasaran caci maki pelintas jalan ketika ia sedang bertugas mengatur penyeberangan anak-anak sekolah.

Dalam rangka Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), sosok satpam adalah salah satu aset penting di dalamnya. Boleh dikatakan bahwa seorang satpam adalah pahlawan keamanan sekaligus garda terdepan terwujudnya kurikulum merdeka jika ditinjau dari sisi tanggung jawabnya sebagai satpam.

Pendidikan karakter yang digaungkan dalam kurikulum merdeka secara langsung bersentuhan dengan peran satpam. Mari kita lihat keberadaan satpam yang tidak hanya menjaga keamanan lingkungan sekolah. Setiap pagi, satpam adalah sosok pertama yang menyapa siswa satu persatu. Jika ada siswa yang terlambat, maka sebelum ditangani guru piket, maka satpamlah yang pertama bertanya. Secara psikologis, satpam menanamkan karakter yang baik kepada setiap siswa yang ditemuinya setiap pagi. Ia membangun kepercayaan diri dan tanggung jawab siswa secara tidak langsung. Apalagi jika gaya komunikasi satpamnya ramah, riang dan jenaka, satpam akan menjadi idola tersendiri bagi siswa di sekolah.

Peran buka dan tutup pagar yang dilakukan oleh satpam setiap hari di sekolah bagi siswa sebenarnya sudah mengajarkan karakter positif untuk siswa dan lingkungan sekolah. Kerendahan hati dan niat yang tulus melayani. Meskipun harus bolak-balik dan berulang-ulang mendorong dan menarik pagar, satpam tetap penuh senyum menyapa setiap pelintas di depannya. 

Khusus bagi siswa, aksi satpam yang selalu membuka komunikasi kepada setiap siswa memperkuat tanggung jawab yang telah diterima siswa di rumah dari orang tuanya. Contohnya, siswa yang kurang diperhatikan orang tuanya di rumah akan terasah kebiasaannya untuk menyapa satpam jika memasuki lingkungan sekolah atau ketika minta izin keluar dari lokasi sekolah. Lambat laun, karena menjadi terbiasa akan membangun karakter itu pada diri siswa.

Kejujuran siswa pun secara tidak langsung diajarkan oleh satpam. Siswa yang minta izin meninggalkan sekolah, sebelumnya akan diinterogasi oleh satpam. Siswa yang terdeteksi berbohong tidak akan diizinkan oleh satpam untuk keluar dari lingkungan sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun