Mohon tunggu...
Yulius Roma Patandean
Yulius Roma Patandean Mohon Tunggu... Guru - English Teacher (I am proud to be an educator)

Guru dan Penulis Buku dari kampung di perbatasan Kabupaten Tana Toraja-Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Akses Jalan Menuju Kecamatan Simbuang Menegangkan, Tetapi Ada Bonus

24 September 2023   17:43 Diperbarui: 29 September 2023   09:55 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pagar melintang di jalan sebagai pembatas ternak liar. Sumber: dok. pribadi

Jalan makin menanjak tajam, tikungan meliuk-liuk dan saya kembali bertemu tanjakan berbatu. Kontur dan kondisi masih sama dengan tanjakan yang baru saya lewati.

Setelah tanjakan ternyata saya bertemu tumpukan bebatuan yang sulit dilewati. Resiko postur tubuh pendek, makin sulit mengendalikan motor di tanjakan. Di sana ada sebuah motor bebek terparkir di sebelah kiri. Motor tersebut sebenarnya bukan diparkir, tetapi ditidurkan pemiliknya di sisi kiri jalan. Ditutupi daun yang sudah mengering. Kesimpulan saya, motor tersebut rusak dan ditinggalkan pemiliknya. 

Pikiran saya kembali terganggu, bagaimana jika tiba-tiba rantai motor putus. Meskipun sudah sempat bertemu bengkel tadi, tapi untuk kembali ke bengkel, berpikir kembali mengingat kondisi jalan yang menantang. 

Tanjakan ketiga yang curam kembali menyapa.  Kali ini setengahnya berbatu dan sisanya mulai ada bekas rabat beton. Dengan bermandi peluh di balik baju dan helm berpadu dengan hawa dingin menjelang petang, saya sukses melewatinya. Memasuki ruas jalan yang dibeton, saya mendapati dua orang muda yang saya simpulkan sebagai sepasang suami istri muda yang berhenti di tanjakan. Motornya dipenuhi tas dan barang. 

Saya menyapa mereka dalam bahasa Toraja. 

"Salama' makaruen, maapamira to motor?"  (Selamat sore, apa yang terjadi dengan motornya?).


Sang pria menjawab bahwa motornya terlalu panas dan tak kuat lagi mendaki. Mereka kembali dari kota Makale dan juga mau menuju ke Simbuang. 

Saya pun melanjutkan pertanyaan, "Mambela pa ra ka tu disanga Simbuang?" (Masih jauhkah tempat yang bernama Simbuang?) 

Mereka berdua tertawa dan hanya membalas agar saya mengikuti jalan besar, jangan pernah belok kanan. Dengan kondisi menjelang pukul 6 sore, mereka menambahkan bahwa malam baru tiba nanti di Simbuang. 

Sebuah tanjakan dengan sisi gunung bekas longsor dan jurang di depannya di jalur Leppan-Makkodo. Sumber: dok. pribadi
Sebuah tanjakan dengan sisi gunung bekas longsor dan jurang di depannya di jalur Leppan-Makkodo. Sumber: dok. pribadi

Saya pamit untuk melanjutkan perjalanan. Saya sempat bertemu sebuah tikungan tajam menanjak dengan jurang menganga di sebelah kanan. Bekas longsor masih nampak bekasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun