"Pada saat itu pula sejumlah honorer  menggugat saya ke pengadilan dengan tuntutan menghalang-halangi honorer jadi PNS (kok bisa?), untung tidak dikabulkan," lanjut beliau.
Itulah bagian dari liku-liku perjuangan. Sebagai orang tua, kadang kasih sayang kepada anak dibalas hal-hal yang menyakitkan. Namun cinta orang tua kepada anak-anaknya tiada pernah putus.
Dalam situasi perjuangan yang tiada putus dari semua  pengurus  PGRI di semua tingkatan, relevankah tiap hari, masih ada yang meneriakkan provokasi  guru aktif dan non aktif?
Seperti itukah memaknai perjuangan dan garis sejarah yang telah digoreskan pendahulu kita di awal pendirian PGRI?
Jalan masih teramat panjang. Mari terus berjuang, berprestasi dan buktikan bahwa kita layak dipilih negara memajukan pendidikan di tanah air tercinta ini.
Sumber: Ketua Umum PGRI, Prof. Unifah Rosyidi.