Mohon tunggu...
Ouda Saija
Ouda Saija Mohon Tunggu... Dosen - Seniman

A street photographer is a hitman on a run.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

[Street Photography] Terjebak di Wilayah Konflik Bersenjata

9 Oktober 2018   23:31 Diperbarui: 10 Oktober 2018   05:53 3140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada satu kali kejadian saya mengurungkan mengambil foto yang sebenarnya sangat bagus. Ada seorang tentara dengan senapan mesin di atap sebuah bangunan, sebagian senapannya ditutupi semacam kain kamuflase, jari tangannya terlihat di pelatuk senapan, wajahnya siaga.

Ketika saya mengangkat kamera dengan lensa 18-135mm, matanya beradu dengan mata saya, sebuah tatapan konfrontatif. Sayapun menurunkan kamera saya.

Menikmati senja (dokpri)
Menikmati senja (dokpri)
Hari pertama di lembah Pahalgam di Kashmir sungguh pengalaman yang luar biasa. Kashmir adalah alam pegunungan yang luar biasa indah. Ketika kami akan berkeliling Kashmir pada hari kedua sebuah insiden terjadi malamnya.

Salah satu pimpinan tentara separatis tertembak mati. Dia seorang pemimpin pemberontak muda yang sangat diincar oleh pemerintah setempat karena popularitas dan pengaruhnya di media sosial.

Pertempuran antara tentara pemerintah dan pemberontak terjadi di berbagai tempat. Beberapa polisi dan tentara terbunuh. Jalan menuju bandara ditutup.

dscf6088-409x272-5bbcd608677ffb0c663ece93.jpg
dscf6088-409x272-5bbcd608677ffb0c663ece93.jpg
Kami terjebak di hotel dan tidak bisa pergi ke manapun. Akses internet di hotel juga sangat terbatas. Wifi hanya menyala di sekitar lobi, itupun sangat lambat danh putus sambung.

Kami hanya bisa memesan makanan di hotel karena semua restoran dan toko tutup. Pada hari pertama makanan di hotel masih lengkap tetapi pada hari kedua tidak semua makanan yang tertulis di menu tersedia.

Turis dan pendoa (dokpri)
Turis dan pendoa (dokpri)
Akhirnya pada tengah malam hari ketiga kami bisa meninggalkan hotel. Semua wisatawan berkonvoi dengan mobil sewaan masing-masing. Iring-iringan akan lebih aman menurut sopir kami yang orang lokal. Perjalanan 4 jam dari Pahalgam ke bandar Srinagar adalah perjalanan yang paling menegangkan dalam hidup saya.

Jalan gelap dengan satu sisi gunung dan sisi lainnya jurang. Blokade yang berupa batu-batu besar, batang pohon, dan tiang lampu berserakan disepanjang jalan.


Kami hampir celaka ketika sopir kami tidak melihat ada tiang listrik dihalangkan di tengah jalan. Untuk sepersekian detik sebelum menabrak kami semua berteriak dan dia berhasil menghindari tiang tersebut.

Kamuflase (dokpri)
Kamuflase (dokpri)
Kira-kira jam 4 pagi akhirnya kami mencapai bandara dengan selamat. Baru saat itu kami mampu berkata-kata satu sama lain. Sepanjang perjalanan tak ada satupun dari kami yang berbicara.

Sesampai di bandara kami harus membeli tiket yang baru karena tiket kami habgus semua, termasuk tiket saya untuk pulang ke Indonesia. Kami masih bersyukur hanya kehilangan tiket, bukan nyawa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun