Mohon tunggu...
Otniel Felix
Otniel Felix Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Peran Akuntansi Bagi Manajemen

6 Juni 2017   23:16 Diperbarui: 6 Juni 2017   23:16 4500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Peran Akuntasi Bagi Manajemen

Akuntansi manajemen dapat didefinisikan suatu proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, penyiapan, dan komunikasi informasi finansial yang digunakan oleh manajemen untuk perencanaan, evaluasi, pengendalian dalam suatu organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan sumber-sumber dan pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut.

Peran akuntasi manajemen sebagai sistem pengolah informasi keuangan dalam perusahaan dibagi menjadi tiga tingkat perkembangan: pencatat skor (score keeping), penarik perhatian manajemen (attention directing), dan penyedia informasi untuk pemecahan masalah (problem solving).

  • Pencatat Skor 

Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen melakukan pencatatan aktivitas dan pengendalian pelaksanaan rencana aktivitasnya. Akuntansi manajemen berperan dalam menyediakan informasi keuangan bagi penyusunan rencana aktivitas, yang memberikan informasi sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya kepada berbagai aktivitas yang direncanakan. Akuntansi manajemen juga berperan besar dalam menyajikan informasi umpan balik kepada manajemen mengenai pelaksanaan aktivitas rencana yang aktivitas yang telah disusun. Akuntansi manajemen mencatat skor dan mengkomunikasikan skor kepada manajer yang bersangkutan untuk memungkinkan manajemen mengevaluasi pelaksanaan rencana yang telah disusun.

Untuk memenuhi fungsi untuk mencatat skor bagi manajemen, akuntansi manajemen harus memenuhi persyaratan: teliti, relevan, dan handal (reliable). Ketelitian pencatatan skor setiap manajer merupakan syarat mutlak, karena informasi yang disajikan kepada manajemen akan digunakan untuk mengevaluasi kinerja mereka. Setiap orang yang diukur kinerjanya akan peduli (concern) terhadap unsur-unsur yang digunakan untuk mengukur kinerjanya. Dapat dibayangkan apa yang akan terjadi seandainya biaya yang seharusnya menjadi  beban departemen lain, oleh Bagian Akuntasi keliru dibebankan oleh departemen tertentu,  padahal setiap manajer departemen akan dinilai oleh manajer atasannya dari efisiensi biaya yang dicapai oleh setiap departemen.  

Relevansi informasi dengan keputusan yang akan dilakukan oleh pemakai informasi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan oleh akuntan manajemen dalam mengolah data akuntansi. Dalam sejarah perkembangannya, akuntansi manajemen menempuh dua pendekatan dalam pengolahan informasinya: the historical communication approach dan the user dicision model approach. Dalam the historical  communication approach, akuntansi manajemen bertujuan menghasilkan informasi historis yang unik untuk memenuhi segala macam tujuan. Dalam pendekatan ini, akuntansi manajemen didominasi oleh pengumpulan dan penyajian secara teliti informasi biayayang telah terjadi di masa lalu, dan pemakai laporan dipersilahkan melakukan penyesuaian (adjustment) terhadap informasi akuntansi yang diterima sesuai dengan kebutuhannya. Di lain pihak, dalam the user dicision model approach, akuntansi menajemen berpusat pada keputusan-keputusan yang potensial akan dipengaruhi oleh informasi akuntasi. Pendekatan ini menekankan tema: "biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda" atau bagaimana informasi akuntasi memberikan kemudahan kepada pengambilan keputusan intern perusahaan dalam melakukan pemlihan alternatif secara ekonomis rasional. Pendekatan terakhir ini menggunakan rerangka (framework) berfikir: pengambilan keputusan menghadapi pilihan tindakan dalam situasi tertentu; akuntansi manajemen menyediakan informasi akuntasi yang relevan dengan keperluan pengambilan keputusan, untuk mempermudah pemilihan alternatif yang akan dilakukan oleh pengambil keputusan. Dalam menyediakan informasi ini, akuntansi manajemen berperan sebagai spesialis informasi yang menggunakan pendekatan biaya-manfaat (cost-benefit) dalam pemilihan sistem informasi yang menghasikan informasi untuk kepentingan pengambil keputusan. Dalam the user decision model approach ini, akuntan manajemen di samping mempertimbangakan relevansi informasi dengan alternatif yang dipertimbangkan dengan pengambil keputusan, juga mempertimbangakan biaya dan manfaat informasi tersebut.


Agar akuntasi manajemen dapat berfungsi sebagai pencatat skor, skor yang dicatat dan disajikan harus mencerminkan kinerja yang digmbarkan dalam skor tersebut. Relevansi pencatatan skor akan dicapai jika pencatat skor memahami aktivitas yang dilakukan oleh manajemen. Dengan demikian informasi yang direkamnya benar-benar mencerminkan kinerja yang dicapai oleh setiap manajer dan sesuai dengan keperluan pengambil keputusan.

Untuk dapat berfungsi sebagai pencatat skor yang baik, keandalan adalah attribute lain yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi manajemen. Sebagai pencatat skor, informasi akuntasi manajemen harus bebas dari kecendrungan penyusunnya untuk memihak. Jika manajemen yang diukur kinerjanya menduga fungsi akuntansi memihak kepada manajer tertentu dalam menyajikan laporannya, informasi akuntansi yang tercantum di dalamnya akan bernilai rendah, dipandang dari persepsi para pemakainya.

  • Penarik Perhatian

Jika akuntansi manajemen sudah mendapat status sebagai pencatat skor yang baik, tahap perkembangan berikutnya adalah sebagai penarik perhatian manajemen. Sebagai penarik perhatian manajemen, akuntansi menyajikan informasi penyimpangan pelaksana rencana yang memerlukan perhatian,  agar manajemen dapat merumuskan tindakan untuk mencegah berlanjutnya penyimpangan yang terjadi. Tahap perkembangan ini hanya dapat dicapai jika akuntansi manajemen telah dapat menjadi pencatat skor yang baik. Jika informasi akuntansi manajemen dihasilkan oleh akuntan yang tidak memahami manajemen (sehingga skor tersebut tidak mencerminkan  kinerja manajemen) atau tidak dapat diandalkan karena tidak adanya integritas akuntan manajemen yang menyusunnya, informasi akuntan manajemen tidak dapat berfungsi sebagai penarik perhatian manajemen. Siapa yang akan memalingkan perhatiannya keinformasi akuntansi, yang disamping tidak teliti, tidak relevan, juga tidak dapat diandalkan?

  • Penyedia Informasi untuk Pemecah Masalah

Tahap perkembangan ini merupakan akibat lebih lanjut dari status perkembangan yang sebelumnya telah tercapai,  yaitu sebagai pencatat skor dan sebagai penarik perhatian. Jika manajemen telah mengandalkan informasi yang dihasilkan oleh akuntan manajemen, maka mereka akan selalu mengundangnya dalam setiap pengambilan keputusan pemecahan masalah yang akan mereka lakukan. Manajemen selalu manghadapi ketidakpastian manakala meraka menghadapi masalah yang harus diputuskan pemcahannya. Untuk mengurangi ketidakpastian ini, manajemen memerlukan informasi, diantaranya informasi akuntansi. Untuk informasi akuntansi ini, manajemen akan berpaling kepada akuntan manajemen untuk mengurangi ketidakpastiannya. Jika informasi akuntan manajemen tidak tersedia atau tidak teliti, tidak relevan, dan tidak dapat diandalkan, maka manajemen akan berpaling ke manajemen nonakuntansi untuk mengurangi ketidakpastiannya. Atau jika manajemen tidak memahami bahasa akuntansi, sehingga keputusan-keputusannya akan didasarkan atas informasi nonakuntansi. Dengan demikian manajemen yang mendasarkan keputusan-keputusannya tidak berdasarkan informasi akuntasi, mutu keputusannya tidak bersifat ekonomis rasional. Hal ini terjadi sebagai akibat dari tidak adanya bahasa akuntansi yang dapat dipakai oleh manajemen untuk berpikir. Dalam situasi semacam ini akuntansi manajemen tidak akan merupakan anggota tim manajemen yang diajak duduk bersama dengan manajemen lain dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan.

  • Peran Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan

Artikel Penerapan Akuntansi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan A. Definisi Akuntansi manajemen adalah suatu tipe informasi kuantitatif yang menggunakan uang sebagai satuan ukuran, yang digunakan untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan pengelolaan perusahaan atau informasi keuangan merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen yang dimanfaatkan oleh pemakai intern organisasi.

Jika pandang dari segi aspek informasi menurut R.A. Supriyono (1993,hal.18) akuntansi dapat didefinisikan sebagai berikut : "Akuntansi adalah aktivitas yang menghasilkan jasa yaitu berfungsi menyajikan informasi kuantitatif yang pada dasarnya bersifat keuangan dari suatu satuan usaha atau organisasi tertentu, informasi tersebut akan dapat dipakai oleh pihak eksternal maupun pihak internal untuk pengambilan keputusan dengan memilih beberapa alternatif". Definisi di atas menjelaskan tentang fungsi akuntansi sebagai sumber informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak eksternal untuk pengambilan keputusan, dan informasi keuangan tersebut digunakan oleh pihak internal untuk pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif.

Sedangkan menurut Charles T. Homgren (1993, hal.4) definisi akuntansi manajemen diartikan sebagai berikut : "Akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah proses identifIkasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi". Sedangkan organisasi dapat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang menyatu bersama karena beberapa tujuan bersama. Peran Akuntansi Manajemen dalam Perusahaan /Organisasi Sebagaimana kita ketahui setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan dari dana yang telah ditanamkan. Di samping itu perusahaan juga mempunyai sasaran lain yaitu ingin memperoleh dan mempertahankan reputasi integritas, wajar, dan dapat dipercaya. Perusahaan ingin juga menjadi suatu kekuatan yang positif dalam lingkungan social dan ekologi tempat perusahaan menjalankan aktifitas. Oleh karena itu untuk mengoperasikan sebuah organisasi atau perusahaan yang kompleks (besar dan rumit) dengan efisien dan efektif, maka manajemen membutuhkan informasi terinci tentang operasi perusahaan.

Seperti berapa jumlah bahan yang harus disediakan, darimana bahan diperoleh, berapa jumlah peralatan yang terpakai, berapa karyawan yang layak diperkerjakan dan lain-lain. Dalam hal ini dibutuhkan peran akuntansi manajemen sebagai suatu proses untuk mengolah informasi keuangan untuk memenuhi keperluan para manajer dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas perusahaan untuk mencapai tujuan -- tujuan perusahaan.

Dalam penyusunan perencanaan ataupun pengambilan keputusan seorang manajer memerlukan informasi -- informasi yang relevan untuk meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari perencanaan atau keputusan yang telah dibuat. Oleh karena itu seorang pengolah informasi atau akuntan harus dapat menyajikan informasi -- informasi yang relevan dan berkualitas. Informasi yang disajikan dalam akuntansi manajemen ini merupakan informasi utama yang dimiliki perusahaan. Informasi ini sangat berperan dalam pembuatan keputusan bagi manajer, karena manajer merupakan pimpinan dan peserta aktif dalam proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Sedangkan informasi itu sendiri merupakan "mesin yang berisi suatu data, fakta, pengamatan, persepsi atau sesuatu yang lain yang menambah ilmu pengetahuan." sehingga membuat manajemen terus berjalan. Dalam ketiadaan aliran informasi yang kontinyu manajemen akan menjadi tidak berdaya dalam melakukan sesuatu. Oleh karena itu, organisasi (perusahaan) diharuskan memiliki jaringan yang luas, agar memungkinkan berbagai tingkat manajemen dapat berhubungan melalui saluran komunikasi tersebut. Dengan adanya informasi yang actual dan terpercaya maka manajer dapat mengambil keputusan dengan lebih terarah dan efektif.

Jenis dan Karakteristik Informasi Akuntansi Manajemen Informasi yang digunakan manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan adalah informasi akuntansi manajemen dan merupakan informasi yang utama yang dimiliki perusahaan. Informasi akuntansi manajemen terutama digunakan oleh pimpinan perusahaan di dalam menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen khususnya fungi perencanaan dan pengawasan.

Menurut Mas'ud Macfoedz (1990, hal.17) jenis-jenis informasi akuntansi manajemen adalah sebagai berikut :

1.Akuntansi biaya penuh (full cost accounting) Informasi Akuntansi Penuh (Full Accounting Information). Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu bermanfaat untuk pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas pertanyaan "berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu", dan penentuan harga jual dalam cost type contract. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.

2. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information). Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi diferensial mempunyai dua unsur pokok, yaitu merupakan informasi masa yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut pendapatan diferensial (differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial (differential assets).

3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responbility Accounting ) Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena informasi tersebut menenkankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.

Adapun karakteristik informasi yang berkualitas:

Tepat Waktu: Informasi harus tepat waktu karena apabila telat maka informasi tidak akan efektif. 2.

Relevan: Relevan adalah kesesuaian informasi tersebut dengan kebutuhan manajemen.Informasi yang relevan akan sangat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan.

Akurat:Informasi yang akurat akan menjamin ketepatan dalam pengambilan keputusan manajemen. 4.

Broadscope: Broadscope adalah keluasan informasi. Dengan informasi yang luas manajemen dapat meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari keputusan yang dibuat.

Dengan adanya karaktristik Informasi dari informasi yang disajikan akuntansi manajemen diantaranya informasi itu akan bermanfaat untuk sebagai berikut :

1. Dapat mengurangi ketidakpastian.

2. Membantu manajemen untuk bertindak lebih baik.

3. Membantu manajemen untuk mengenali lingkungan internal maupun eksternal.

4. Membantu manajemen dalam penilaian kinerja.

5. Membantu perencanaan manajemen.

6. Memotivasi Manajemen. Disamping itu secara hirarki manajemen dalam perusahaan dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu manajemen atas(senior executive), manajemen menengah(middle management), dan manajemen bawah(operational level). Masing-masing tingkatan ini membutuhkan informasi yang berbeda-beda disesuaikan dengan kepentingannya.

Dalam arti lain akan ada perbedaan porsi informasi yang dibutuhkan di setiap bagian atau divisi. Contoh Kasus : Pada organisasi bengkel supervisor merupakan manajemen tingkat bawah (operational level).

Tugas supervisor adalah memeriksa sepeda motor dan lain-lain. Informasi yang dibutuhkan adalah jumlah kerusakan, keseringan kerusakan, jumlah komponen yang dibutuhkan dan sebagainya. Sementara manajer bengkel merupakan tingkatan manajemen menengah, informasi yang dibutuhkan berbeda dari level operasional. Level menengah membutuhkan informasi seperti yang berkaitan dengan cara meningkatkan pendapatan (laba) perusahaan.

Manajemen tingkat menengah ini lebih terfokus pada cara atau strategi yang dapat meningkatkan laba perusahaan. Sedangkan pemilik (owner) atau jajaran direksi merupakan contoh dari manajemen atas (senior executive). Pada level ini membutuhkan informasi tentang bagaimana cara untuk menyusun strategi mempertahankan market share bengkel, memperbesar omset perusahaan, diversifikasi perusahaan, loyalitas dan kepuasan pelanggan dan sebagainya. Dari contoh diatas tampak jelas terlihat peran akuntansi manajemen pada organisasi atau perusahaan yaitu sebagai tipe akuntansi yang merupakan suatu proses untuk mengolah informasi yang disajikan untuk memenuhi keperluan para manajer dan pihak perusahaan lainnya dalam perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi dalam prncapaian tujuan perusahaan.

Kesimpulan

Menurut Charles T. Homgren (1993, hal.4) definisi akuntansi manajemen diartikan sebagai berikut : "Akuntansi manajemen (Management Accounting) adalah proses identifIkasi, pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang informasi yang membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan organisasi". Sedangkan organisasi dapat didefenisikan sebagai sekelompok orang yang menyatu bersama karena beberapa tujuan bersama. Dengan kata lain Akuntansi Manajemen dan Laporan Akuntansi menyajikan informasi yang terutama ditujukan untuk memberi gambaran kondisi financial dalam pencapaian tujuan perusahaan. Dilain pihak para manajer harus menentukan tujuan perusahan, menjabarkan tujuan tersebut, mengevaluasi dan mengambil tindakan untuk pencapaian, sesudah itu mengendalikan apa yang telah ditetapkan. Informasi akuntansi sangat membantu menjalankan fungsi manajer tersebut, baik dalam pengambilan keputusan atau perencanaan serta pengawasan.

1. Akuntansi biaya penuh (full cost accounting).

2. Informasi Akuntansi Diferensial (Differential Accounting Information).

3. Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban (Responbility Accounting ).

Adapun karakteristik informasi yang berkualitas:

Tepat Waktu: Informasi harus tepat waktu karena apabila telat maka informasi tersebut tidak efektif.

Relevan: Relevan adalah kesesuaian informasi tersebut dengan kebutuhan manajemen.Informasi yang relevan akan sangat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan.

Akurat: Informasi yang akurat akan menjamin ketepatan dalam pengambilan keputusan manajemen.

Broadscope: Broadscope adalah keluasan informasi. Dengan informasi yang luas manajemen dapat meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari keputusan yang dibuat.

Daftar Pustaka

https://ayurfauziah.wordpress.com/2015/05/12/artikel-peran-akuntansi-manajemen-dalam-pengambilan-keputusan/

https://dariwulandari.blogspot.co.id/2015/09/peran-akuntansi-manajemen-dalam.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun