Mohon tunggu...
Otniel Wijaya Napitupulu
Otniel Wijaya Napitupulu Mohon Tunggu... Guru - Guru_SMA XIN ZHONG SURABAYA

Membaca dan menulis adalah sebuah investasi di masa depan. Aku berpengetahuan karena membaca, Aku bergairah karena menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Essay Menilik Paradigma Biosentrisme pada Puisi " Di danak Na Mompas Godang" Karya Willem Iskander

6 November 2022   20:57 Diperbarui: 6 November 2022   21:07 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pertama, di dalam bait kedua baris pertama "Ligima muda di mataniari na bincar" memiliki arti lihat saat matahari terbit, dalam  konteks ini bahwa matahari terbit semua merasa  bergembira sebaliknya bila panasnya mulai memancar kuda pun meronta lembu melenguh jelas dari pertanyaan ini  bahwa alam sangat penting untuk kehidupan manusia. 

Kedua, di dalam bait ketiga baris pertama "Ligima pordak parsanggulan" memiliki arti  pandanglah taman. Dalam hal ini taman yang merupakan bagian dari paru-paru dunia berupaya memberikan ketenangan  dan kenyamanan bagi setiap orang yang memandang serta yang berkunjung. 

Ketiga, di dalam bait keempat baris pertama "Ligima rudang na bara on" memili arti lihatlah bunga yang merah itu. Konteksnya bunga merah selalu memberikan daya tarik yang bisa dinikmati oleh manusia, apalagi ketika bunga merah itu mekar di pagi hari.

Keempat, di dalam bait kelima baris pertama "Tangionma sora ni angin" memiliki arti dengarlah suara desir angin.  hal ini ekokritik biosentrisme menghubungkan bagaimana manusia harus bisa merasa dan menikmati  dari setiap desir angin yang ada, sehingga manusia itu bisa bersatu langsung dengan alam semesta. 

Paradigma Biosentrisme dalam Puisi "Di danak Na Mompas Godang" Karya Willem Iskandar menggambarkan bahwa adanya hubungan manusia dengan alam semesta saling berkaitan dan saling memiliki nilai arti baik manusia untuk alam semesta maupun alam semesta untuk manusia. Manusia dan alam merupakan satu kesatuan yang saling bergantung dan memengaruhi. Sehingga manusia tidak semerta-merta hanya sebagai penguasa alam semesta itu sendiri.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun