Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

LRT Palembang: Transportasi Massal Sekaligus Objek Wisata

22 Oktober 2018   09:43 Diperbarui: 22 Oktober 2018   09:56 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Warga Turun dari LRT di Stasiun Bumi Sriwijaya/Palembang Icon I Foto: OtnasusidE

Kaca LRT pun berminyak, bekas wajah-wajah ataupun tangan-tangan anak-anak menempel. Tenang di setiap perjalanan kereta ada petugas kebersihan yang akan membersihkan kotoran di kaca jendela LRT. Mereka berkeliling, sepanjang gerbong. Sebagian ibu-ibu yang beradab mengingatkan anak-anaknya agar tidak menempelkan muka atau tangannya ke kaca jendela LRT.

"Kotor. Jangan ditempelin kaca jendelanya. Kasihan om yang bersihin," kata si ibu pada anaknya.

Seorang bertopi PKD mengingatkan seorang lelaki yang menikmati kopi. "Pak di larang makan dan minum. Nanti kotor keretanya," kata PKD itu sambil menunjukkan aturan naik LRT di pintu masuk LRT.

Memang aturan makan dan minum itu kurang jelas. Hanya ada di balik pintu masuk kereta. Aturan itu tidak semuanya ada di pintu masuk. Jadi kalau pintu itu tertutup baru terbaca aturan naik/selama dalam kereta.

Aturan Dalam LRT Palembang I Foto: OtnasusidE
Aturan Dalam LRT Palembang I Foto: OtnasusidE
Persoalannya kan tidak semua orang akan memperhatikan, membaca setiap tanda-tanda yang ada di dalam LRT. Salah satunya misalnya tempat duduk prioritas yang semestinya, semestinya dikosongkan loh. Pada kenyataan malah diisi oleh orang yang tidak berhak duduk di sana. Mestinya ada kesadaran untuk mengisi dulu tempat duduk non prioritas. Ada semacam habit kalau sudah duduk di sana lupa berdiri, memberikan tempat itu pada orang yang diprioritaskan. Lupa kalau tempat duduk itu bukan haknya kita yang nonprioritas walau kita sama-sama bayar tiket kereta.

Tempat Duduk Prioritas yang Diduduki I Foto OtnasusidE
Tempat Duduk Prioritas yang Diduduki I Foto OtnasusidE
Tempat Duduk untuk Pengguna Kursi Roda I Foto: OtnasusidE
Tempat Duduk untuk Pengguna Kursi Roda I Foto: OtnasusidE
Ketika kereta mendekati Stasiun Bumi Sriwijaya/Stasiun Palembang Icon, stasiun pemberhentianku, anak-anak bertepuk tangan ketika melihat anak-anak sebaya mereka sedang latihan sepakbola. Lagi-lagi aku kalah cepat untuk mengabadikan Stadion Bumi Sriwijaya yang sedang dipenuhi anak-anak yang latihan bola.


LRT di Palembang dan pertama di Indonesia ini patut disyukuri, terima kasih pada pemerintah dan seluruh jajarannya, Pak Presiden Jokowi dan seluruh kabinetnya serta pemerintah Provinsi Sumatra Selatan dan Pemerintah Kota Palembang. Indonesia sudah menunjukkan pada dunia kalau Indonesia bisa.

Eh, pembangunannya super gila  loh  kecepatannya. Seperti Loro Jonggrang minta ratusan candi. Wak wak wak.  Kok, ngomong Loro Jonggrang.  LRT itu dibangun di atas 867 tiang, dibangun di atas jalan raya dan melintasi Sungai Musi. Dikerjakannya hampir penuh 24 jam hingga detik-detik pembukaan Asian Games 2018 yang sukses pelaksanaan dan sukses prestasi.

Entah Gubernurnya yang waktu itu Alex Noerdin yang edan ataukah Presidennya, Jokowi yang juga edan dengan keberaniannya berspekulasi dalam menunjukkan citra Indonesia pada Asia. Hasilnya aku dan banyak orang lainnya bisa menikmatinya. Ada tangga. Ada eskalator. Ada lift di stasiun LRT.

Selain membawa budaya baru dalam bertransportasi, LRT Palembang juga menjadi obyek wisata bagi masyarakat Palembang dan Sumatra Selatan. Juga menjadi penanda kalau Sumatra Selatan sudah bergerak maju terlebih dulu dengan transportasi masal.

Salam Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun