Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Mengejar Cinta di Tanjung Bunga

9 Maret 2018   05:00 Diperbarui: 9 Maret 2018   19:41 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Altar Utama di Kelenteng Kwan Tie Miaw I Foto Dokumentasi Pribadi

"Palembang," kataku sambil duduk. 

"Ini adalah salah satu kelenteng tertua di Bangka. Berdiri sejak 1846."

"Sudah tua sekali ya, Mpek."

Aku kembali celingukkan melihat ke dalam dari jendela. Asap dupa membumbung memenuhi ruangan. Samar-samar aku melihat beberapa orang sedang sembahyang.

Mereka bergerak dari satu altar ke altar lainnya. Gerakannya ritmis. Penuh konsentrasi.

Akhirnya mataku membelalak melihat seorang perempuan yang kuyakini itu adalah Prameshwari. Perempuan tersebut terlihat berada di depan altar utama. Gaya rambutnya khas. Pundaknya khas.

Pramesh... kamu selalu mempermainkan perasaanku.

Setelah meyakini perempuan yang kucari berada di dalam kelenteng, hatiku menjadi tenang. Sayup terdengar lagu mendayu dari radio tape kecil di depan Mpek. Iramanya begitu tenang, suara perempuan yang menyanyi  juga lembut.

Ni wen wo ai ni you duo shen

Wo ai ni you ji fen

Wo de qing ye zhen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun