Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Brondong dan Istriku

31 Desember 2017   00:28 Diperbarui: 31 Desember 2017   07:48 1174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bilang, "not my type."

Sambil memberikan emping buburnya padaku. Anak lelakiku mengangkat jempolnya.

"This is father and son talk. I love it," katanya.

Ingatanku mengenai sarapan bubur berdua dengan si bujang, menguak brondong nakal yang mengecewakan istriku. Aku tersenyum. Istriku kena batunya.

Ketika mendarat di Halim dari Atung Bungsu aku yang cuma membawa tas kamera langsung keluar. Celingukan  sebentar aku menemukan istriku yang melambaikan tangannya.

"Mobil parkir di mana?" tanyaku bergegas menyeberang jalan.


"Tunggu. Anak-anak lagi makan Bakso Afung," kata istriku.

Baru kami mau ke arah mereka, terlihatlah tiga mata terdiri dari dua lelaki dan satu perempuan berjalan menghampiri kami. Dalam hatiku dulu, untung aku bisa merayu istriku untuk melahirkan tiga mata dari rahimnya. Dulu istriku cuma bilang mau melahirkan satu kali saja.

"Ayah makin hitam saja," kata Kakak.

"Makin gendut juga perutnya," kata Kevin.

"Bagi Ibu, adek yakin, Ayah tetap ganteng kok," kata Kayla sambil memelukku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun