Mohon tunggu...
Ananto W
Ananto W Mohon Tunggu... Administrasi - saya orang tua biasa yang pingin tahu, pingin bahagia (hihiHI)

pernah bekerja di sektor keuangan, ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kesalahan Anak (Baru) Sekolah dan Sepak Bola Itu Gila

3 Mei 2018   07:00 Diperbarui: 3 Mei 2018   12:47 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertandingan final itu berjalan dramatis dan seru sehingga akan dikenang dalam sejarah. PAda suatu ketika Pirlo mengumpan ke tengah daerah penalti Liverpool. Bola disundul oleh Paolo Maldini, sang kapten menukik ke pojok gawang. Gol itu terjadi pada menit 1. Dalam pertandingan itu, di babak pertama terutama, Kaka menjadi raja lapangan tengah. Hernan Crespo membobol gawang pada menit 39 dan 44 melalui peranan Kaka. 

Pada jeda babak pertama pelatih Rafael Benitez dalam ruang ganti bahkan sudah tidak didengarkan oleh para pemain yang merasakan pertandingan sudah selesai. Hamman dimasukkan untuk meredam Kaka. Benitez bahkan terlihat tenang, cerita seorang pemain Liverpool. Ia mengatakan, Kita Liverpool yang punya banyak penggemar. Kita tidak mau dibantai. Pemain diminta menciptkan gol lalu melihat apa yang akan terjadi.

Klopp benar bahwa sepakbola itu permainan gila. Gol Gerard (54), Smicer yang menggantikan Harry Kewel yang cedera (56) dan Alonso (60) membuat pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. Lalu dilanjutkan dengan adu penalti. 

Dalam 10 menit menciptakan tiga gol membuat pelatih AC Milan Carlo Ancelotti bingung. Tidak seorangpun bisa menjelaskan apa yang terjadi, katanya. Peluang Shevchenko berkali-kali digagalkan Dudek. 

Klub Italia itu hancur secara psikologis. Serginho, penendang penalti pertama, menendang bola jauh dan melebar di atas gawang. Dudek penjaga gawang Liverpool bergerak-gerak mengganggu lawan sebelum penalti. Ia berhasil memenangkan perang psikologis pemain Milan yang turun mental, kaget. Bahkan Pirlo dan Shevchenko gagal. Selengkapnya, Serginho, Pirlo dan Shevchenko gagal. Hanya Riise dipihak Liverpool yang gagal. Skor 2-3 Maka Livepool menjuarai Piala Champion UEFA (sekarang Piala Liga Champion).

Kiev 2018


Nanti di Kiev, pada final 2007-2008 apakah Liverpool bisa mempunyai mental juara? Apakah Marcelo bisa dikawal Alexander Arnold yang masih muda itu. Lini tengah Madrid yang kuat tangguh itu bisa ditembus MSF. Ramos bisa diakali oleh gocekan Salah atau tusukan Firminho. Ronaldo bisa dijaga. Kemudian tidak kalah pentingnya : apakah Karius bisa bermain seperti Navas. Liverpool tidak punya kiper yang hebat.

Pasar taruhan pastinya memegang Real sebagai juara tiga kali berturut turut.

Sepakbola gila Mr Klopp !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun