Mohon tunggu...
Oscar Umbu Siwa
Oscar Umbu Siwa Mohon Tunggu... Peternak - Tau Humba

Asli Pulau Sumba NTT. Konsentrasi penulisan pada masalah Budaya dan penyalahgunaan narkotika yang menjadi ancaman bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Usulan Jangka Pendek Pengembangan Pariwisata Kabupaten Sumba Tengah

18 Juni 2019   14:00 Diperbarui: 18 Juni 2019   14:10 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kupang.tribunnews.com

Kabupeten Sumba Tengah masih tertinggal dari kabupaten lain di Pulau Sumba sebagai daerah tujuan wisata. Buktinya, travel agent tidak memasukan objek wisata yang ada di Sumba Tengah sebagai destinasi wisata.

Sebelum menulis ini saya sempat berdiskusi dengan seorang teman yang cukup lama menggeluti bisnis pariwisata. Menurutnya akses dan fasilitas menjadi kendala utama mengunjungi destinasi wisata di kabupaten Sumba Tengah. Destinasi wisata seperti Air Terjun Matanyangu, Pantai Ailu, Konda, Savanna di Soru, Tana Mbanas dan Mamboro sangat sulit dijangkau karena jalan yang rusak dan minimnya fasilitas seperti Air Bersih, WC dll.

Meskipun demikian dia mengakui bahwa objek wisata tersebutkan diatas tidak kalah indah dan menarik jika dibandingkan dengan destinasi wisata terkenal di pulau Sumba seperti Laguna Weekuri, Pantai Bwana, Air Terjun Lapopu, Pantai Walakiri, Perbukitan Wairinding, Kolam Waimarang dll. Dia yakin bahwa objek wisata di Sumba Tengah memiliki keunggulan tersendiri yang mampu memikat hati wisatawan. Dia mengatakan Sumba Tengah ibarat seorang gadis cantik yang berbelum bersolek namun tetap memancarkan pesona kecantikan.

Saya teringat sambutan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kementerian Pariwisata Nia Niscaya saat memberikan sambutan pada acara malam pagelaran seni dan budaya kabupaten Sumba Tengah di Hotel Borobudur, Jakarta pada 13 Februari 2019 yang lalu. Sebagai bentuk dukungannya terhadap pariwisata Sumba Tengeh, dihadapan Wakil Bupati dan Kepala Dinas Pariwisata Sumba Tengah, dia meminta Pemda Sumba Tengah untuk menyiapkan foto-foto dengan high resolusion untuk dipamerkan pada pameran pariwisata berskala Internasional yang selenggarakan di Berlin, Jerman. Namun peluang ini lepas begitu saja karena tidak ada peran aktiv dari kita semua.

Fakta saat ini, travel agen hanya memanfaatkan akses jalan raya dan fasilitas lain yang ada di sumba tengah. Kita tidak mendapatkan manfaat ekonomi dari akses dan fasilitas tersebut. Dalam situasi seperti ini kita rugi karena tidak mengambil manfaat dari fasilitas yang mereka gunakan. Harusnya Sumba tengah berhak mendapat keuntungan ekonomi dari akses dan fasilitas yang mereka gunakan.

Kerjasama Pemda dan Swasta
Dalam pengembangan pariwisata di Sumba Tengah tidak cukup dengan mengandalkan APBD saja, karena porsi APBD kita sudah terkuras abis untuk Belanja Pegawai dan Sektor lain seperti Pertanian, Kesehatan, Pendidikan dll. Untuk mengembangkan Pariwisata kita perlu bekerjasama pihak swasta. Tujuannya adalah agar pengelolaan objek wisata lebih fokus dan optimal. Pemda tidak akan mampu mengelola dan mengoptimalkan objek wisata yang ada karena keterbatasan anggaran. Akibatnya pengelolaan objek wisata akan stagnan dan semakin sulit untuk bersaing.

Menentukan Destinasi Wisata Unggulan
Tidak semua objek wisata di daerah dapat kita promosikan. Kita harus memilih dan memilah objek wisata mana yang perlu kita prioritaskan. Hal ini agar objek wisata mendapat perhatian anggaran dan juga upaya promosi yang lebih maksimal. Sementara bagi calon wisatawan tidak bingung ketika memutus berkunjung ke Sumba Tengah.

Memanfaat Kepopuleran Marion Jola
Marion Jola memiliki pengaruh yang kuat di media online (termasuk media social) untuk mempengaruhi persepsi masyarakat. Kepopuleran Marion Jola saat ini belum dimanfaatkan secara positif oleh Pemda Sumba Tengah untuk mengenalkan potensi pariwisata yang ada di Sumba Tengah.

Di akun Instagramnya, Pengikut Marion Jola saat ini mencapai 3 juta orang. Mayoritas dari pengikutnya adalah generasi millennial yang akrab dengan traveling.  Tipe wisatawan millenials adalah mengikuti trend yang sudah ada. Mereka sulit meng-create sendiri destinasi yang mereka mau. Hal ini karena hampir sebagian waktu mereka tidak lepas dari online. Dan hal menarik dari wisatawan millenials adalah mereka dapat mempengaruhi orang tua mereka untuk mengikuti destinasi wisata yang mereka mau. Orang tua sering kali kurang memiliki revensi terhadap destinasi wisata yang mereka tuju. Akhirnya mengikuti rekomendasi anak-anak mereka.

Membentuk Generasi Pesona Indonesia Sumba Tengah
Pemda melalui dinas pariwisata menginventarisir anak-anak muda Sumba Tengah yang berada di Sumba maupun luar pulau sumba untuk bersama-sama melakukan promosi lewat media social yang mereka miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun