Mohon tunggu...
Oryza Sativa
Oryza Sativa Mohon Tunggu... Mahasiswa - ordinary people.

Simplicity is the key to happiness.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia dan Agama

10 Desember 2021   09:13 Diperbarui: 10 Desember 2021   09:29 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penulis: Indah Permata Yuliani, Oryza Sativa, Pramudita Dwi Pratisan Nurdian Saputri

Dosen Pengampu: Hisny Fajrussalam, M.Pd.

Pada dasarnya problematika antara manusia dan agama tak pernah lepas dari perkara dunia. Agama tercipta karena ada manusia, sedangkan manusia sangat memerlukan agama sebagai tuntunan untuk menjalani kehidupan. Maka dari itu, dua aspek ini mempunyai kontrol besar dalam pembinaan generasi yang akan datang. Agama memiliki peran yang begitu penting untuk manusia sebagai sarana menjamin keikhlasan dan memupuk ketenangan hati bagi para pemeluknya.


Agama dapat menjaga manusia dari suatu anomali, kerusakan dan menghindarkan diri dari perilaku negatif yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Bahkan agama akan senantiasa memanifestasikan hati manusia menjadi lebih tanang, bersih dan suci. Di sisi lain, agama akan berperan sebagai perisai pertahanan bagi generasi pemeluknya dalam berbagai aliran yang tidak sesuai dengan tatanan kehidupan. Agama juga memiliki peran penting dalam pemeliharaan akidah dan akhlak mulia yang dapat menyingsing setiap insan yang bermoral serta bertakwa di masyarakat hingga dapat menjadi panutan yang baik dan insan yang bermanfaat bagi orang lain karena kesahajaannya.

Berdasarkan etimologis, agama dapat diartikan sebagai jalan atau suatu peraturan yang bertujuan untuk membimbing manusia dalam mencapai kehidupan yang baik sesuai dengan jalan Tuhan. Pada mulanya, berawal dari manusia yang telah membawa fitrah at-Tauhid yaitu, fitrah berketuhanan yang Maha Esa dan menggambarkan manusia diciptakan dalam keadaan Hanif atau membawa potensi agama yang lurus, yakni agama yang berdasar pada ma'rifat kepada Allah SWT dan men-tauhidkan-Nya. Namun seiring waktu, sebagian dari manusia berpaling dan mengabaikannya. Padahal manusia merupakan makhluk lemah dan membutuhkan pertolongan Tuhan. Fitrah ber-Tuhan inilah yang semakin kuat untuk membuktikan bahwa manusia tidak bisa melepaskan diri dari agama. Bahkan eksistensi fitrah beragama pun telah diakui oleh para filosof dan ilmuwan.

Kebutuhan manusia akan kepercayaan pun berevolusi, berawal dari animisme yang berarti mempercayai kekuatan dari roh atau nenek moyang, lalu mulai berkembang menjadi dinamisme yang mempercayai kekuatan dari suatu benda, dan berlanjut polytheisme yang mempercayai dewa-dewa. Kepercayaan tersebut melembaga menjadi agama yang kemudian dibagi lagi menjadi dua kelompok yaitu, agama samawi yang berarti agama yang ajarannya turun dari langit atau Tuhan melalui wahyu, sedangkan yang kedua adalah agama ardhi yang dimana didefinisikan sebagai agama yang lahir dari budaya di bumi.

Agama memiliki banyak fungsi bagi manusia di antara nya seperti pemberi kedamaian, pemberi nilai- nilai kebajikan sosial, dapat meningkatkan solidaritas sosial, dan meningkatkan kesejahteraan. Islam sebagai agama yang di ridhoi oleh Allah berasal dari bahasa Arab yaitu aslama-yuslimu-islaman yang artinya tunduk, patuh, berserah diri, dan mengikuti juga menunaikan ketentuan Allah agar mendapat kedamaian dan keselamatan yang ajarannya bersumber dari Allah SWT yang kemudian diturunkan melalui nabi dan rasulnya, sejak nabi Adam as hingga nabi Muhammad SAW. Agama Islam dalam ajarannya memiliki suatu nilai misi yaitu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan sebagai makhluk yang paling mulia dengan tuntunan Allah SWT dan rasulnya. Selain itu tujuan dasar syariat islam untuk ialah untuk menjaga agama, jiwa, akal, harta, dan keturunan. Islam juga memberikan hidayah takwiniyah yaitu hidayah urusan penciptaanya dan tasyri'iyyah atau hidayah yang berhubungan dengan urusan syariat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun