Mohon tunggu...
Opini
Opini Mohon Tunggu... Pengamat dan analis isu strategis dan kebijakan publik.

Memiliki minat besar pada kajian geopolitik, ketahanan nasional, dan budaya Nusantara. Suka menulis esai reflektif dan mengikuti perkembangan wacana publik di media.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemerintah Komitmen Berantas TBC Tahun 2030 Melalui Gerakan Nasional Siaga TBC

13 Mei 2025   16:04 Diperbarui: 13 Mei 2025   16:04 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluncuran Nasional Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis di Jakarta Timur, (ANTARA/Siti Nurhaliza)

Hariqo mengatakan bahwa terinfeksi TBC bukan akhir dari segalanya. Penyakit ini bisa disembuhkan dengan pengobatan yang tepat dan disiplin. Pihaknha mengimbau untuk menghentikan stigma dan pikiran negatif terhadap penderita TBC, karena itu justru menghambat proses penyembuhan.

Hariqo juga menegaskan pengobatan TBC telah digratiskan pemerintah sejak tahun 2016. Keberhasilan besar pemerintah dalam penanggulangan TBC diperkuat dengan dukungan penuh masyarakat di seluruh pelosok negeri.

Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk proaktif mendukung Gerakan Bersama Penguatan Desa dan Kelurahan Siaga Tuberkulosis (TBC), yang diluncurkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Gerakan Bersama ini perlu segera direspons cepat oleh seluruh daerah di Indonesia.

Ribka juga mengimbau agar Pemda dapat mengakomodasi program tersebut, terutama dari sisi anggaran. Penanganan TBC memiliki dasar hukum yang kuat, yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap Pemda, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, yang telah maupun belum menindaklanjuti program tersebut.

Ribka juga mengatakan pihaknya memberikan apresiasi kepada daerah, termasuk Kelurahan Rambutan, yang telah memberi perhatian terhadap penanggulangan TBC.

Melalui Gerakan Bersama Desa dan Kelurahan Siaga TBC, strategi yang dikembangkan meliputi pendaftaran pasien pengobatan (treatment enrollment), investigasi kontak, penghapusan stigma, peningkatan akses transportasi menuju layanan kesehatan, serta upaya lainnya yang dijalankan secara berkelanjutan berbasis kewilayahan.

Penuntasan TBC merupakan bagian dari quick win Presiden dan Wakil Presiden dalam Program Hasil Terbaik Cepat tahun 2025, sekaligus wujud nyata dari pelaksanaan Asta Cita atau delapan cita-cita pembangunan nasional.

TBC adalah musuh lama yang masih mengancam masa depan kesehatan bangsa. Namun dengan komitmen kuat dari pemerintah melalui Gerakan Nasional Siaga TBC, serta partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, bukan hal mustahil bagi Indonesia untuk mencapai eliminasi TBC pada tahun 2030. Kolaborasi, edukasi, inovasi, dan solidaritas menjadi kunci untuk mewujudkan Indonesia bebas TBC, sehat, produktif, dan bermartabat.

*) Penulis adalah Kontributor Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun