Nepotisme adalah jalan keluar yang baik dan cepat. Walau, sanak-saudara itu tak punya kualitas, kurang wawasan, tak mampu memimpin, jangan lihat itu, yang penting angkat mereka, taruh mereka di jabatan tertentu (terutama yang bisa korupsi). Pasti, mereka akan cepat kaya dan banyak uang. Mereka juga akan loyal serta menjadi penjilat.
Waspada Politik Politisi KKN di Indonesia
Terpilihnya Ferdinan Marcos Yr sebagai Presiden Filipina, tak lepas dari dua hal mendasar, yaitu KKN dan Kemiskinan Literasi Publik.
Rakyat yang malas baca, dan juga tak mencari refrensi, begitu mudah yakin pada sebaran orasi dan narasi disinformasi, hoaks, penyesatan, serta pembohongan. Dan, itu bisa terjadi di Indonesia, jelang Pemilu dan Pilpres 2024.
Sebentar lagi, publik Negeri Tercinta ini (akan) penuh dengan orasi dan narasi "Pra-Kampanye" Pemilu, Pilpres, Pilkada.
Publik akan disuguhi menu bahwa Sang
Politisi adalah (i) menjadi juru mudi keadilan yang arif sekaligus pembagi kesejahteraan, melalui kata-kata beraroma surgawi, (ii) sosok pembebas yang sengaja diutus Tuhan ke bumi untuk membereskan persoalan, (iii) menunjukan citra mengilap yang dipantulkan kamera, media, dan teknologi pesona mampu memanipulasi sosok-sosok calon.
Dengan cara-cara tersebut, jika terpilih, maka ada kuasa, kekuasaan, otoritas dalan genggaman. Dan, umumnya, tak lama kemudian, mereka lupa serta melupakan tebaran orasi serta narasi pada saat kampanye.
Waspadalah!
Opa Jappy | Dari Berbagai Sumber
Sumber Utama:
Kompas com 17 Mei 2022
Kompasiana 7 Oktober 2013
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI