Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ferdinand Marcos Yr dan Politik KKN di Indonesia

17 Mei 2022   16:59 Diperbarui: 18 Mei 2022   06:10 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

25 Februari 1986, Cory Aquino dan para pendukungnya mengumumkan berakhirnya kediktatoran di Filipina dan gerakan People Power tanpa pertumpahan darah telah menang

Sejak waktu itu, satu keluarga berkuasa dilengserkan dari tampuk kekuasaan dengan tuduhan memerintah secara luar biasa serakah dan brutal. Ferdinand, presiden Filipina. Keluarganya dipaksa keluar dari Filipina.

Kini, lebih dari 30 tahun kemudian, Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr terpilih sebagai Presiden Filipina. Walau, Keluarga Marcos, termasuk Bongbong, tidak pernah meminta maaf atas kekejian di masa lampau-apalagi menyerahkan harta yang disebut-sebut dicuri dari kas negara.

Mengapa dan Ternyata

Keluarga Marcos hanya lima tahun dalam pengasingan; mereka pulang ke Filipina, karena belas kasihan serta pengampunan dari Corazon Aquino. Kemudian, Klan tersebur merintis jalan untuk menuju kancah politik.

Bongbong, anggota keluarga Marcos lainnya juga punya karier politik sejak diizinkan kembali ke Filipina, termasuk ibunya, Imelda, dan kakak perempuannya, Imee. Imelda bahkan bersaing dalam pilpres hanya setahun setelah kembali ke Filipina pada 1992.

Tidak selesai hingga di situ; Bongbong melakukan sejumlah rencana dan aksi strategis untuk mencapai kekuasaan. Tapi, bukan menunjukan penyesalan dan pertobatan sosial; melainkan meneruskan pola KKN Ferdinan Marcos plus sejumlah pembohongan serta penyesatan publik. Sehingga yang Bongbong dan Kroni-kroninya lakukan antara lain,

Aliansi dengan Kekuasaan dan Konglomerat.

Aliansi dengan dinasti kuat lainnya, yakni keluarga Duterte. Rodrigo Duterte  presiden Filipina saat ini. Aliansi ini menguatkan pengaruh keluarga Marcos di provinsi Ilocos Norte dan Leyte-bagian utara dan tengah Filipina-ditambah kantong kekuatan Duterte di Mindanao--bagian selatan.

Kampanye di Media Sosial

Kampanye di Medsos bahwa Filipina adalah negara sejahtera dan tiada kejahatan ketika Ferdinand Marcos.  Dengan cara itu, rakyat melupakan ketika Marcos menerapkan undang-undang darurat yang sarat dengan pelanggaran HAM, korupsi, dan ekonomi yang nyaris ambruk.

Kampanye semacam ini dimulai setidaknya satu dekade lalu. Ratusan vdeo yang diedit secara manipulatif diunggah ke YouTube, kemudian dibagikan ulang melalui laman-laman Facebook. Itu, meyakinkan jutaan warga Filipina bahwa kritik dan tudingan terhadap keluarga Marcos setelah kejatuhan Ferdinand Marcos tidak adil serta kisah-kisah mengenai keserakahan mereka tidak benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun