Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Telah Ada Keluarga Teroris di Indonesia?

30 Maret 2021   09:15 Diperbarui: 30 Maret 2021   11:05 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi WAG Indonesia Hari Ini

Petugas Katedral memantau pasangan itu, mereka mundur ke area pinggir jalan, tidak jauh dari pintu Katedral. Mereka terdesak, dan blaaaar. Bom meledak. Maka, berakhirlah kisah Pasangan Milenial tersebut.

Tujuan Membangun Keluarga untuk Mati?

Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga, suami-isteri, yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, (UU RI No. 1 Tahun 1974, Tentang Perkawinan, pasal 1)

Keluarga adalah persekutuan antara suami dan isteri (dan anak atau anak-anak) yang terbentuk karena ikatan tertentu (misalnya Agama, Adat, Hukum Sipil), serta membangun hidup dan kehidupan bersama pada suatu tempat (tertentu).

Hal di atas, bisa juga bermakna bahwa, secara umum dan normal, tak ada orang yang membangun menikah serta membangun keluarga untuk tujuan mencapai kematian bersama secara tragis.

Nah. Lalu, mengapa Pasangan Milenial dari Makassar menjadi Bomber Katedral?

Itu hanya bisa terjadi karena beberapa kemungkinan, misalnya (i) masukan-masukan yang menggeser tujuan membangun keluarga, (ii) alasan ideologis dan perjuangan agamis, (iii) rela menjadi alat perjuangan, (iv) atau alasan lain yang tak pernah terungkap.

Peran Orang Tua dan Calon Mertua

Tidak ada orang tua atau pun mertua yang dengan sukacita merelakan anak-anaknya menikah dan membangun keluarga untuk tewas sebagai pembom bunuh diri. Tidak, dan sekali lagi Tak Pernah Ada. So?

Agar menghindari atau pun mencegah hal-hal seperti di atas (pada pasangan milenial dari Makassar), maka harus terjadi (serta utama) adalah pengenalan, yang menyeluruh, pada calon suami/isteri atau bakal menantu.

Termasuk, pandangan serta nilai-nilai hidup dan kehidupannya. Sehingga, orang tua dan juga calon mertua bisa mempertimbangkan menerima atau pun menolak calon menantu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun