Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kapolri Baru: Promoter, 7 Program Strategis, dan Presisi

21 Januari 2021   18:06 Diperbarui: 22 Januari 2021   07:36 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan Awal

Promoter: Profesional, Modern dan Terpercaya

  • Profesional: Meningkatkan kompetensi SDM Polri yang semakin berkualitas melalui peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan, serta melakukan pola-pola pemolisian berdasarkan prosedur baku yang sudah dipahami, dilaksanakan, dan dapat diukur keberhasilannya.
  • Modern: Melakukan modernisasi dalam layanan publik yang didukung teknologi sehingga semakin mudah dan cepat diakses oleh masyarakat, termasuk pemenuhan kebutuhan Almatsus dan Alpakam yang makin modern.
  • Terpercaya: Melakukan reformasi internal menuju Polri yang bersih dan bebas dari KKN, guna terwujudnya penegakan hukum yang obyektif, transparan, akuntabel, dan berkeadilan.

7 Program Prioritas

  1. Mewujudkan SDM unggul
  2. Pemantapan Harkamtibmas (Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat)
  3. Penguatan penegakan hukum yang profesional dan berkeadilan
  4. Pemantapan manajemen media
  5. Penguatan sinergi polisional
  6. Penataan kelembagaan
  7. Penguatan pengawasan

Presisi: Prediktif, ResponSIbilitas, TransparanSI berkeadilan

Bersama Divisi Humas Polri | Dokpri
Bersama Divisi Humas Polri | Dokpri
Bogor, Jawa Barat | Sebentar lagi Kepolisian RI mendapat pemimpin baru; ia sudah lolos tes di Parlemen, tinggal dilantik. Ada yang menarik, dua Kapolri terakhir, sebelum dilantik, memberi/kan 'personal branding' yang melekat pada jajaran Polri.

Catatan di atas, Promoter dari  Tito, 7 Program Strategis dari Azis, dan nantinya Presisi dari Listyo. Dua Jenderal, Tito dan Azis, telah selesai sebagai Kapolri, dan kini, Tongkat Komando (akan) berpindah ke Listyo; tapi, Promoter, dipotong  7 Program Strategis, akan berlanjut di/pada Presisi.

Harus diakui bahwa Promoter lebih popular dari 7 Program Strategis, benyak orang berkata seperti itu, penyebabnya? Tidak mudah untuk menjelaskan, karena masing-masing punya kelebihan dan pas pada masanya atau sesuai konteks waktu, ruang, dan (Kapolri) menjabat. Mari memperhatikan sejenak.

Promoter

Lebih banyak melakukan perubahan 'tampilan' Polri di hadapan publik. Sebut saja, jika mengunjungi Kantor Polisi, dari Polsek hingga Mabes Polri, tak ada lagi wajah-wajah galak Pak Polisi. Mereka berpakaian sipil seperti pegawai bank.  'Wajah Coklat' dan 'Tampang Sordadu' hanya terlihat di/pada Polantas, Pasukan Brimob serta Densus 88. Promotor berhasil merobah 'Wajah Kepolisian' menjadi raut humaniora, ramah, manusiawi, dan bersahabat dengan semua.

7 Program Strategis

Jujur saja, 7 Program Strategis memang kalah popular dari Promoter, bahkan nama Aziz pun kalah pop atau dikenal publik dibanding Tito. Padahal, 7 Program Strategis pas dengan perbaikan ke/dalam tubuh Kpolisian RI, sementara Promoter lebih menyangkut tampilan ke luar. Jadi, wajar saja jika orang luar Kepolisian tidak mengetahui detail tentang 7 Program Strategis tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun