Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kasir Tidak Menerima Koin Rp 100 dan Rp 200

15 Januari 2020   13:52 Diperbarui: 15 Januari 2020   15:39 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Faktanya seperti itu; walau koin Rp. 100 dan Rp. 200 tetap sah dan berlaku di RI, tapi 'mereka adalah anak tiri' dalam atau pada waktu transaksi tunai. Dan, seringkali, koin-koin yang kita, anda dan saya, miliki itu, untuk diberikan ke Pengemis pun, seakan tak tega; apalagi tumukan koin tersebut dimasukan ke kotak amal di Masjid atau pun kantong kolekte di Gereja. Terasa tak elok dan sungkan untuk lakukan itu.

Atau, mungkin koin-koin tersebut dimasukan ke dalam kotak; kemudian dibungkus menjadi hadiah; misalnya ketika ke undangan pernikahan. Sehingga menjadi kotak hadiah yang berisi koin sebanyak/senilai Rp. 100.000 ke atas.-  Wah, jika berniat seperti itu, maka jangan tulis nama anda dengan jelas di Buku kehadiran Undangan; sebab bakalan jadi berita heboh serta viral.

Jadi, sepertinya tak mungkin membawa koin-koin Rp. 100 dan Rp. 200 ke mana-mana. Akibatnya, setiap hari, koleksi koin-koin Rp.100 dan Rp. 200 semakin bertambah. Lalu, mau di bawah ke mana 'koin-koin bernilai rendah tersebut?'

===

Agaknya, di Negeri ini, perlu tempat khusus untuk 'menerima kembali' koin-koin Rp. 100 dan Rp. 200, sehingga tidak menjadi 'koleksi mubazir yang berharga.' Sebab, 'benda-benda berharga' tersebut, sebanyak apa pun yang anda dan saya miliki, menjadi 'tidak bernilai'  di hadapan para penerima bayaran atau kasir apalagi mereka yang menerimanya sebagai hadiah.

Cukup lah.

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun