Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersama Pasukan Brimob di Depan Gedung Bawaslu

24 Mei 2019   17:29 Diperbarui: 24 Mei 2019   18:10 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Opa Jappy Bersama Dan Ki Pasukan Brimob dari Sumbar, di Depan Ged Bawaslu | Dokumentasi Pribadi

Hari Ini, dari Seputaran Universitas Indonesia, Depok | Pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, 23 Apriil 2019, presiden Jokowi segenap jajarannya (jika terjadi) riak-riak kecil pasca Pemilu (dan Pilpres) harus diwaspadai agar tidak mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menanggapi arahan Presiden tersebut, Panglima TNI dan Kapolri, secara bersama, memerintahkan jajaran di bawah mereka agar melakukan langkah-langkah strategis untuk mengamankan Negara, secara khusus Jakarta; dan lebih khusus Gedung Bawaslu, KPU, serta sejumlah fasilitas penting lainnya di Ibu Kota.

Oleh sebab itu, Mabes Polri melakukan langkah penguatan pengamanan dengan cara mendatangkan satuan Brigade Mobil atau Brimob dari sejumlah daerah ke Ibu Kota. Di samping itu, Pasukan TNI, dari semua matra, bersiaga untuk membantu Polri. Walau seperti itu, tanggung jawab operasi, termasuk penggunaan peluru tajam, ada dalam kendali dan komando Kapolda Metrojaya.

Faktanya, kurang dari sebulan kemudian, Jakarta, khususnya di sekitaran Gedung Bawaslu dan KPU secara bergelombang didatangi massa yang menolak hasil Pemilu/Pilpres. Ternyata, di samping mereka, ada kelompok lain; kelompok ini, dengan wajah amarah dan kekerasan, melawan petugas, merusak, dan lain sebagainya.

Untungnya, pasukan Brimob yang siaga, mampu meredam para perusuh. 'Kerusuhan kecil' di sekitaran Bawaslu, Tanah Abang, Petamburan, dan Gambir pada 21 dan 22 Mei 2019, tidak malabar dan meluas kemana-mana. Dan, sekitar 300 perusuh ditangkap, puluhan luka-luka, dan 7 orang tewas, mungkin akibat benturan atau sebab lain, namun bukan karena peluru petugas.

Hari berikutnya, 23 Mei 2019, semuanya menjadi tenang; sebelum jam 12.00, sisa-sisa properti para perusuh sudah dibersihkan. Siang hingga Soreh (dan berlanjut hingga hari ini), semuanya tetap tenang dan normal, aman serta terkendali.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Sikon aman dan terkendali tersebut, menjadikan saya (dan Tim Kecil dari Komunitas Indonesia Hari Ini - IHI) kemarin sore, 18.00 hingga 20.00 WIB ada dan bersama pasukan Brimob yang siaga di depan Bawaslu.

Dampak dengan jelas; area sekitaran Gedung Bawaslu, Jalan Raya, halaman parkir Sarinah, menjadi area 'yang dikuasai Brimob.' Mereka, walau diterpa panas, tetap siaga dan anggota yang beragama Islam tetap berpuasa.

Saya (dan teman-teman) pun berbaur dengan mereka; sambil berbincang dengan sejumlah pasukan Brimob dari Sumbar, Sumsel, dan lainnya. Mereka, walau dengan wajah lelah, tetap saja ramah dan bersahabat, bahkan berselfie ria.

Misalnya, Iptu Hendrik dari Sumbar, sempat tersenyum ketika saya bertanya, "Apakah Sudah Video Call ke Isteri?" Hendrik pun menjawab, "Sudah menelpon isteri kedua." Seorang teman yang bersama saya, langsung menyambar, "Lho kok isteri kedua Pak?" Hendrik menjawab santai, isteri pertamanya adalah senjata, dan yang di rumah adalah isteri kedua; kemudian, semuanya, tertawa lepas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun