Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Nasdem Coret Caleg Mantan Napi Korupsi

1 Agustus 2018   13:50 Diperbarui: 1 Agustus 2018   13:52 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Artikel867913207.Wordpress

Tentang Caleg

'Caleg,' kosa kata yang belum lama muncul di Indonesia. Sebetulnya caleg merupakan seseorang (atau pun kumpulan) yang mencalonkan diri (serta dicalonkan) dari Parpol (tertentu) menjadi Anggota Institusi Politik atau Parlemen (Tingkat Nasional dan Wilayah atau Daerah). Mereka, para caleg tersebut, dengan persyaratan tertentu, (akan) menjadi Anggota Parlemen jika terpilih (dan dipilih) melalui Pemilihan Umum.

Lalu, dari mana para caleg tersebut? Idealnya, mereka adalah para aktivis politik dan kader (intern) Parpol, yang sudah dan belum pernah menjadi Anggota Parlemen.

Namun, faktanya? Contoh, Caleg untuk Pemilu 2019 di Indonesia. Ada sejumlah Parpol melakukan 'Undangan Terbuka' ke publik agar mendaftarkan diri sebagai Caleg. Kemudian, mereka melakukan filter, siapa-siapa yang layak diusung sebagai diusung pada Pemilu.

Dengan demikian, yang terjadi adalah mereka yang bukan Aktivis Politik dan Kader (intern) Parpol bisa menjadi Caleg. Serta, tak terbantahkan adalah para caleg tersebut, malah jadi faktor utama, harus memiliki dana atau uang yang cukup.

Akibatnya bermunculanlah atau adanya caleg (pada sejumlah Parpol) yang minim pengetahuan serta wawasan politik, pendidikan pas-pasan, tidak pernah terlihat di area advokasi publik, dan sejenis dengan itu. Juga, caleg dengan latar artis, pengangguran, atau mungkin saja jagoan-jagoan dari dunia kegelapan. Mereka, ramai-ramai mencoba peruntungan di Pemilu, dengan harapan terpilih (dan dipilih) sebagai Anggota Parlemen.

[Sumber]

Tentang Nepotisme Politik

Nepotisme merupakan upaya dan tindakan seseorang [yang mempunyai kedudukan dan jabatan] menempatkan sanak saudara dan anggota keluarga besar, di berbagai jabatan dan kedudukan sehingga menguntungkannya. Nepotisme biasanya dilakukan oleh para pejabat atau pemegang kekuasaan pemerintah lokal sampai nasional; pemimpin perusahan negara; pemimpin militer maupun sipil; serta tokoh-tokoh politik.

Mereka menempatkan para anggota atau kaum keluarganya tanpa mempertimbangkan kapasitas dan kualitasnya. Pada umumnya, nepotisme dilakukan dengan tujuan menjaga kerahasiaan jabatan dan kelanjutan kekuasaan; serta terjadi kesetiaan dan rasa takluk dari mereka mendapat kedudukan dan jabatan sebagai balas budi.

Nepotisme juga mempunyai sisi positif. Siapa sich (terutama mereka yang mempunyai kuasa dan kekuasaan) yang tak mau sanak-saudaranya mempunyai (ada) jabatan - mempunyai kedudukan - mempunyai tingkat ekonomi yang memadai!? Tentu hampir semua orang inginkan seperti itu. Nepotisme adalah jalan keluar yang baik dan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun