Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena Kaum Nudis di Indonesia

23 Oktober 2017   16:46 Diperbarui: 23 Oktober 2017   16:56 4144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar laman situs Youtube.com

Sekitaran Hutan Hijau Universitas Indonesia, Depok--Telanjang (seorang diri atau pun dengan pasangan), bisa dilakukan di rumah (ketika hanya berdua di rumah; pada saat masak, nyuci, nyantai, atau pun beres-beres rumah, dan lain sebagainya), bisa di soto rumah (mungkin maksudnya adalah atap yang rata, dan tak dilihat orang lain), dan juga bisa atau pada waktu ada di pantai (misalnya naked beach).

Telanjang bisa di mana saja, sesuai dengan sikon; dalam arti anda bukan bagian atau anggota Komunitas Nudis.

Pada tahun 2013, ketika Mba Adhe menulis artikel di atas, ia menyampaikan kepada saya bahwa dirinya dihubungi melalui Inbox Kompasiana agar kopdar dan berbagi pengalaman di dan bersama Kelompok Nudis. Dengan tegas, ia langsung menolak ajakan tersebut.

Sebetulnya Kelompok Nudis Indonesia sudah lama ada di Indonesia; awalnya jumlah anggota sedikit. Mungkin sekarang sudah bertambah banyak. Di Jakarta, awalnya kelompok Nudis Indonesia hanya berjumlah belasan, yang terdiri dari perempuan dan laki-laki. Kini, mungkin sudah mencapai ratusan.

Wartawan BBC mewancarai Aditya, salah seorang yang menyapa diri sebagai 'Nudis Indonesia,' dan menjadi anggota sejak tahun 2007. Saat wawancara, Aditya tidak mengenakan pakaian; menurutnya, "Saya menjadi anggota sejak 2007, setelah mendapat informasi melalui Internet, saat membacanya, saya merasa sepertinya hal ini adalah jalan hidup saya."

Sebetulnya gaya hidup nudis, dalam artian bukan seperti Komunitas Masyarakat Terasing di pedalaman hutan belantara, adalah kelompok (dari) masyarakat modern yang dalam kesehariannya (mereka) tanpa (memakai atau menggenakan) pakaian. Mereka, dengan alasan-alasan tertentu berinteraksi (dengan dan dalam kelompok) tanpa penutup badan atau pakaian.

Tampilan polos seperti itu, dimaknai sebagai 'penyatuan diri dengan alam' dan bentuk kebebasan aktualisasi diri. Pada konteks itu, karena sudah terbiasa, tak ada lagi rasa sungkan dan malu; semuanya biasa-biasa saja.

Seorang rekan sosiolog, ketika diminta pendapatnya mengenai perkembangan Kelompok Nudis Indonesia; ia menyatakan sebagai 'trend kekininian' yang bersifat melawan pakem keterikatan.

Menurutnya, pada diri manusia selalu terikat dan melekat hal-hal yang membuat dirinya bukan sebagai 'dirinya atau orang lain.' Pakaian, misalnya, membuat seseorang bisa diterima atau ada dalam kelompok. Pakaian pun (misalnya seragam) membuat manusia dibatasi dan terbatas ruang geraknya. Jadi, tanpa berpakaian, seseorang mau tak terikat dan dibatasi.

Nah.

Kembali ke awal tulisan, Kelompok Nudis Indonesia memang telah ada dan berkembang, namun sulit untuk mendeksi 'siapa-siapa mereka;' sebab harus melalui hubungan yang dekat dan rekomendasi anggota atau sesama anggota Kelompok Nudis. Atau karena pertimbangan tertentu, mereka lah yang mengajak kita.

Jadinya, ....

Opa Jappy

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun