Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

"Operasi Intelejen" Berhasil Meruntuhkan PPP dan Golkar

26 November 2014   23:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:45 1975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14169921271891483843

PPP dan Golkar, dua Parpol besar dan tua, sama-sama mengalami krisis dan sakit; dan mungkin saja; mudah-mudahan penyakit tersebut bukan seperti sakitnya seorang ibu yang menanti kelahiran bayi, sehingga tak muncul PPP  dan Golkar baru, tandingan, ataupun perjuangan. Jadi ingat, PDI Suryadi "melahirkan" PDI Perjuangan.

Lalu, apa yang sebetulnya terjadi dengan atau di PPP dan Golkar!? Sebab, "pecah mereka" tak lama setelah ada "Dou Pimpinan DPR" yang muncul akibat membatunya Koalisi Merah Putih dan Koalisi Indonesia Hebat. Dan jika melihat sikon PPP dan Golkar dengan keterpisahan Pimpinan DPRI dan KMP-KIH (yang kelihatannya akan bertahan cukup lama), maka  bisa jadi keduanya mempunyai korelasi.

Karena adanya "sikap yang membatu" pada PPP dan Golkar dan peran keduanya di KMP, maka perlu ada "operasi intelejen" untuk melemahkan mereka. PPP dan Golkar harus dilemahkan (dari dalam), sehingga kekuatan mereka terpecah, dan tak berdaya untuk melawan.

Operasi tersebut, ternyata berhasil. PPP dan Golkar kini menjadi "olok-olokan politik," dan ramainya mereka akan menjadi panjang; dan mungkin saja berimbas pada kinerja kader mereka yang duduk di Parlemen

Siapa yang melakukan "operasi intelejen" tersebut!? Ini yang perlu ditelusuri; siapa mereka di balik perpecahan PPP dan Golkar.

Saya cuma mau nenonton ulah mereka.


Opa Jappy - Jakarta Selatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun