"Jangan sama dia terus, harus ganti-ganti." Hal.160.
Bayangkan, di saat kita semua (rasanya begitu) tahu pentingnya melakukan hubungan setia untuk menghindari penyakit kelamin, masih di Indonesia, di sekitaran Sentul sana, masih ada orang yang meyakini kalau gak mau kena penyakit kelamin malah harus sering berganti pasangan. Gila!
"Saya sering mendengar seputar mitos mencegah Infeksi Menular Seks (IMS), tapi baru kali ini mendengar mitos yang salah kaprah sekali apalagi dijawab dengan penuh keyakinan." hal.160.
Jadi, memang PR edukasi seksual di negeri ini masih sangat panjang. Apalagi, sebagian masyarakat masih menganggap tabu obrolan seputar seks ini padahal di negara maju, tindakan pencegahan kekerasan seksual atau pun aktivitas seksual sudah diberikan sejak dini. Orang tua yang menganggap tabu, merasa malu membahasnya dengan sang anak, sayangnya banyak juga yang kemudian abai sehingga sang anak mencari informasinya dengan cara dan dari orang yang salah. Tak sedikit anak yang jadi korban kekerasan seksual dikarenakan ke-tabu-an para orang tuanya ini.
Sekali lagi, ini bukunya terasa begitu daging. Bagaimana tidak, penulis butuh 20-an buku lainnya yang ia jadikan referensi sebelum menulis dan melahirkan buku ini.
Buku ini memang bukan bacaan yang cocok bagi semua orang. Dan, ya tentu saja usia dewasa saja yang ideal membacanya. Namun, dibandingkan buku lain yang menawarkan judul bombastis (katakanlah Jakarta Undercover series), jelas tulisan Ester Pandiangan ini jauh lebih baik dan lebih berfaedah bagi saya yang telah membacanya.
Skor 8,8/10