Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketimbang Somasi, Perusahaan Minuman Teh Mending Lakukan Ini untuk Menanggapi Komplain Pembeli

26 September 2022   11:36 Diperbarui: 27 September 2022   19:08 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Varian minuman teh. Sumber gambar: Shutterstock/Elena Shashkina via KOMPAS.com  

Dulu, waktu kerja di bank, saya pernah mendapatkan keluhan seputar uang kembalian receh yang kadang tidak tersedia. Oleh perusahaan, kami diajari untuk menanggapi keluhan itu sebagai jalan untuk berjualan.

"Mohon maaf bapak/ibu, apa bisa kami daftarkan mobile bankingnya sekalian? Biar untuk ke depan, bapak ibu bisa bertransaksi secara online, atau juga dapat didebit pakai kartu debit sehingga nominalnya terpotong sesuai apa yang akan disetorkan."

Ya, waktu itu penggunaan mobile banking emang masih sedikit. Orang maunya setor harus ke cabang (ATM setor tunai aja belum ada). Jadi, kalau nemu nasabah yang ngomel soal uang kembalian, biasanya langsung saya arahkan untuk didaftarkan mobile/internet bankingya ke CS. Jelas ini menguntungkan bagi kedua belah pihak.

Sebagai nasabah mereka mendapatkan opsi yang lebih baik, dari sisi bank juga kemudahan nasabah jelas dapat menyokong makin seringnya transaksi lewat bank juga, kan!

Perusahaan ini bisa unggah foto ini sambil bilang
Perusahaan ini bisa unggah foto ini sambil bilang "bisa coba produk lainnya kak" sumber gambar SS dari twitter @ismailfahmi

Nah, balik lagi ke soal minuman teh itu. Bisa banget itu perusahaannya membalas twit tersebut dengan ucapan terima kasih karena sudah membeli, lalu minta maaf karena rasanya tidak cocok di lidah ybs sekaligus bisa menawarkan produk lain!

Perusahaan itu bisa mengunggah poster berisi varian minuman lain dengan embel-embel, "bagi yang tidak terlalu suka manis, bisa coba varian minuman A, B atau C. Kami tunggu kehadiran bapak/ibu lagi di tempat kami."

Ya semacam itulah. Jadi yang protes juga bisa mikir, "oh ya juga ya, jangan-jangan produk yang lain gak semanis yang ini."

Atau di kesempatan yang sama, perusahaan ini bisa infokan kalau petugas di lapangan dapat diberitahu jika pembeli dapat request porsi gulanya dapat dikurangi. Ya seperti yang biasa saya lakukan di warung bakso, tinggal bilang ke abangnya, "gulanya sedikit aja!"

Ajak Kolaborasi!

Pernah dengar jargon, "bad news is good news?" Soal ini sih saya tak sepenuhnya setuju ya. Tergantung kondisinya.

Tapi, dalam hal kasus pembeli Vs perusahaan minuman ini, bisa banget loh apa yang sudah viral dan sebelumnya dianggap negatif oleh perusahaan dapat dibalikkan menjadi hal positif yang tentu saja akan menguntungkan perusahaan itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun