Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Misteri Lenyapnya Uang 1 Juta Rupiah dari Rekening BRI

24 Maret 2022   12:14 Diperbarui: 4 April 2022   09:42 10209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"You know, Bu Ningcing yang terhormat, kasus fraud yang ada kebanyakan dilakukan oleh orang terdekat pemilik rekening." Hal.161.

Kalimat itu saya tulis dalam cerita berjudul "Angkuh Berjamaah" yang menjadi bagian dari buku "Jungkir Balik Dunia Bankir" yang saya tulis dan berhasil diterbitkan tahun 2017 silam. Singkatnya, itu berkisah tentang seorang nasabah prioritas yang sering mendelegasikan urusan di bank kepada dua anaknya. Termasuk mempercayakan kedua anaknya untuk menggunakan kartu debit beliau.

Walau beliau nasabah cabang kami dan memang sudah dikenal banyak pegawai, tetap saja, tiap kali anaknya datang dan ingin melakukan transaksi (terlebih pemindahan atau penarikan dana), pejabat bank/pegawai pimpinan wajib menelepon Bu Ningcing (nama disamarkan) sebagai pemilik sah rekening untuk konfirmasi.

"Ibu apa benar ini ada transaksi penarikan uang 50 juta dilakukan oleh anaknya?"

Kurang lebih konfirmasinya begitu. Sayangnya, Bu Ningcing ini sulit diajak bekerjasama. Ia kerap protes dan menganggap kebijakan konfirmasi via telepon itu menghambat transaksi.

Sebagai mantan bankir, saya paham fraud biasanya dilakukan oleh orang terdekat pemilik rekening | dokpri
Sebagai mantan bankir, saya paham fraud biasanya dilakukan oleh orang terdekat pemilik rekening | dokpri

Di sisi pegawai bank, apapun respon beliau, mau itu ngedumel atau marah-marah sekalipun, prosedur tetap harus saya jalankan. Sebab, itu untuk keamanan saya jika satu hari beliau protes dan merasa tidak melakukan transaksi yang dilakukan oleh anaknya itu.

Kisah Bu Ningcing ini menjadi secuil pengantar dari kejadian yang saya alami. Terkait, lenyapnya uang sebesar 1 juta rupiah dari rekening milik bibi saya. Seperti apa kejadiannya? Simak ya, mungkin ini tulisan jadinya akan sangat panjang.

UANG UNTUK MERENOVASI RUMAH

Bibi saya, sebut saja Bu Yuli pergi meninggalkan kota Palembang di pertengahan tahun 1990-an mengikuti suaminya yang berdinas di salah satu kabupaten di provinsi Bangka Belitung. Saat meninggalkan Palembang, beliau "mewarisi" rumah kediaman orang tuanya (kakek saya, sebab beliau adik kandung ayah saya), yang karena tidak ditinggali menjadi tak terurus dan rusak di sana sini.

Awal tahun 2022, beliau dan suami sengaja kembali ke Palembang khusus untuk melakukan renovasi rumah milik keluarga itu. Jelas, untuk melakukan renovasi pasti membutuhkan banyak biaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun