Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Di Balik Semangatnya Seorang Nenek Belajar Bahasa Inggris dalam Film "I Can Speak"

12 Januari 2022   16:20 Diperbarui: 16 Januari 2022   17:02 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster I Can Speak. Sumber gambar: Lotte Entertainment via IMDB

Dalam satu pertemuan, nenek Na mengetahui bahwa Park sangat jago berbahasa Inggris. Dia lantas menemui Park dan meminta agar dia mau mengajari. "Kau akan kubayar," sahutnya. Sebagai pemilik toko pakaian, jelas nenek Na memiliki uang yang cukup untuk sekadar hidup atau membayar les bahasa.

Park menolak, namun bukan nenek Na jika terlalu cepat menyerah. Lama kelamaan Park luluh, terlebih selama ini rupanya adiknya yang masih SMA sering menumpang makan di kediaman nenek Na. Jadilah, dalam seminggu Park menyisihkan 3 hari untuk mengajari nenek Na bahasa Inggris.

Kehangatan mereka bertiga saat makan bersama. Sumber gambar: Lotte Entertainment via IMDB
Kehangatan mereka bertiga saat makan bersama. Sumber gambar: Lotte Entertainment via IMDB

"Kau tak perlu membayar," ujar Park. "Hanya, izinkan adikku sesekali makan masakanmu," sahutnya lagi.

Hubungan keduanya yang awalnya seperti tentara dan musuh kini berlangsung hangat. Park menganggap nenek Na sebagai neneknya sendiri. Begitu pun sebaliknya.

Seiring berjalannya waktu muncul sebuah pertanyaan, kenapa nenek Na bersemangat sekali belajar bahasa Inggris.

"Aku mempunyai adik. Dulu, saat masih kecil kami terpisah dan kini dia tinggal di Amerika Serikat," cerita nenek Na dengan suara getir. "Makanya, aku sengaja belajar agar bisa berkomunikasi dengan adikku itu."

Sebuah alasan yang masuk akal. Tapi, apakah benar itu satu-satunya alasan yang ada? Semakin menyimak kehidupan nenek Na dan Park, semakin banyak rahasia yang perlahan terkuak. Dan rupanya, hal ini ada hubungannya dengan masa kecil nenek Na yang hidup dalam penjajahan Jepang.

***

Mengangkat tema seseorang yang bersemangat belajar bahasa Inggris, saya jadi teringat film English Vinglish (2012) yang dibintangi oleh Sri Devi. Keduanya memiliki pesan yang sama, bahwa usia tidaklah menjadi halangan untuk kita terus belajar dan mengupgrade diri.

Namun, jika terpaksa dikomparasi, dapat saya bilang bahwa I Can Speak ini lebih unggul dalam beberapa aspek. Pertama, ceritanya lebih kuat dan rupanya kisah nenek Na ini terinspirasi dari kejadian nyata. Akting Moon Hee-Na sebagai nenek cerewet nan bersemangat juga bagus banget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun