Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Hampir Terkecoh Aksi Penipu yang Menelepon di Tengah Malam

21 Oktober 2021   15:04 Diperbarui: 23 Oktober 2021   07:31 6517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penelepon gelap. (sumber:  pixabay.com/MujoA)

Kami yang sudah pernah menerima modus serupa saja tetap syok tadi malam. Gak kebayang bagi orang yang baru pertama kali mengalaminya, kan?

Biasanya, telepon rumah kami kebetulan dapat memperlihatkan nomor telpon orang yang menghubungi. Namun, tadi malam nomor telepon si pelaku tidak muncul alias terprivasi. 

Setahu saja hanya ada satu operator di  Indonesia yang memungkinkan nomor penggunanya diprivasi semacam ini (ntah kalau sekarang udah nambah ya operatornya). 

Sejak dulu juga udah sebel dan ngerasa nggak ada faedahnya privatisasi nomor semacam itu. Lebih banyak dipakai untuk kejahatan alih-alih melindungi privasi pengguna.

Ingin rasanya mendatangi telkom dan meminta rincian nomor telepon yang menghubungi telepon rumah kami tadi malam. 

Saya tidak tahu prosedurnya seperti apa. Bisa jadi malah harus minta surat keterangan kepolisian dulu.

Dan, mengingat tagar #percumalaporpolisi yang lumayan naik beberapa waktu belakangan, belum apa-apa rasanya udah capek duluan hohoho. So, paling sekarang lebih mawas diri. 

Jangan keburu panik kalau menerima telepon di jam-jam tak lazim lagi. Dan, bagi para komplotan pelaku, ya, cepat atau lambat kalian akan mendapatkan balasannya. Tunggu saja.

Hati-hati ya kawan-kawan semua....

Penulis bagian dari KOMPAL
Penulis bagian dari KOMPAL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun