Dengan latar belakang menjelang meletusnya Perang Dunia ke-II di tahun 1939, seorang janda kaya Edith Pretty (Carey Mulligan) mengontak seorang arkeolog amatir bernama Basil Brown (Ralph Fiennes) untuk melakukan sebuah penggalian di halaman belakang rumahnya yang ada di Sutton Hoo.
Sebelumnya, Basil sendiri sudah dikontak oleh pihak museum Ipswich untuk bekerja sama, namun  karena tidak adanya kesamaan visi misi, dia menolaknya.
Tawaran Edith dia terima setelah terjadi kesepakatan upah. Tak butuh lama, Basil dan Edith mulai memetakan bagian mana saja yang akan digarap lebih dulu.
Mulanya, Edith meminta Basil melakukan penggalian di area yang dia tunjuk. Namun, berkat pengalamannya, Basil berhasil meyakinkan Edith agak lebih dulu menggali di area yang lebih potensial akan adanya temuan.
Bukan hal yang mudah untuk melakukan galian seorang diri sebab risiko tertimbun tanah galian cukup besar. Basil sempat mengalami ini walaupun dapat tertolong dikarenakan penanganan yang cepat.
Walau hampir mati, dia tidak kapok. Dan, kerja kerasnya berbuahkan hasil.
Perlahan, di tanah galiannya muncul "kerangka" sebuah perahu besar. Tadinya Basil dan Edith mengira itu perahu bangsa Viking. Namun, setelah dilakukan penelitian, rupanya perahu itu berasal dari zaman yang lebih lama yakni periode Anglo-Saxon yang terjadi pada abad ke-5.
Ini sebuah temuan besar. Basil tak akan mampu menanganinya seorang diri. Mau tak mau penemuan ini harus dikabarkan dan benar saja, orang-orang pemerintahan mulai mendekat dan mulai mengintervensi Edith.
Mereka ingin mengambil alih temuan ini, termasuk mengklaim jika harta yang terdapat di lambung kapal adalah milik negara. Pihak dari berbagai museum juga "berebut" ingin menyimpan "bangkai" kapal itu.
Di tengah kesehatannya yang terus menurun, Edith harus memilih keputusan yang tepat sebab, temuan ini akan tercatat dalam sejarah. Terlebih, ancaman temuan ini hilang akibat ledakan bom saat perang juga cukup tinggi.
