Mohon tunggu...
Om Mujahidin Pecoy
Om Mujahidin Pecoy Mohon Tunggu... Freelancer - Menulislah Dengan Gayamu

Jadilah penulis yang berkualitas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

16 Tahun

11 November 2019   09:21 Diperbarui: 11 November 2019   10:21 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

2 tahun telah berlalu akhirnya Aika bisa menerima kondisi menjadi seorang "santri", dan dari sana Aika pun berubah menjadi wanita yang mulai berani mengeluarkan kemampuan dan bakatnya dalam olahraga, dan menulis. Dan setahun berlalu akhirnya kini Aika duduk di kelas 3 MA, kini rasa waswas hadir lagi pada diri Aika. "Mungkin Aika lanjut kuliah? Tapi Aika sadar sama kondisi Aika. Dan Aika juga belum berani meminta pada Papa dan Mama" gumam Aika.

Setelah Ujian Nasional selesai Aika mendapat pertanyaan dari Papa "Setelah ini kamu mau kemana nak?","Mama Papa Aika ingin lanjut kuliah. Tapi itu tidak mungkin, itu cuma keinginan Aika saja Ma Pa" ucap Aika sambil berlinang. "Nak, kalau untuk itu Papa sama Mama harus merenung dulu" jawab Mama. "Iya Ma Pa gak papa kok"jawab Aika lemas. Dan keyakinan Aika semakin hilang ketika ingat kondisi di rumah. Dari hari kehari Aika tak
pernah lelah mencari info tempat kuliah yang murah tapi berkualitas. Hingga suatu hari kaka kelas Aika memberi tahu alamat kampus yang katanya terjamin.

Dengan memberanikan diri Aika bicara pada Mama dan Papa untuk mendatangi kampus tersebut. "Nak kalau kamu ingin lanjut kuliah Papa hanya bisa membiayai kuliah saja, untuk jajan dan bangunan juga Papa agak keberatan. Gimana kamu mau kalau Papa kasih syarat begitu" ucap Papa. Dengan tegas Aika berkata "Aika siap, Aika mau sambil kerja", "Ya sudah ini Papa Cuma bisa kasih ongkos dan uang 100.000 untuk pendaftaran. Keesokan harinya Aika tanpa ragu segera bergegas ke alamat kampus itu yang terdapat di salah satu Kota Jawa Barat tepatnya di Kota Ciamis. Aika berangkat ditemani seorang temannya yang dulu satu kelas dengan Aika waktu MA.

Dan waktupun berlalu kini Aika resmi diterima di kampus tersebut setelah mengikuti test dan OSPEK, PR Aika selanjutnya mencari pekerjaan. Sulit bukan main, kesana kemari Aika mencari pekerjaan yang jadwalnya tidak bersamaan dengan kuliahnya. Pada suatu hari Aika mengobrol dengan kakak tingkatnya dan mendapat tawaran untuk mengajar di TK dan SD. Dua-duanya Aika ambil, tidak habis disana Aika mendapat tawaran untuk mengisi tausiyah di salah satu stasiun radio, serta Aika mencoba membuka bisnis kerajinan tangan.

Tiga pekerjaan itu bertahan dalam waktu 3 semester kurang lebihnya. Pagi sampai siang Aika mengajar, siang sampai sore Aika kuliah, sore sampai magrib di radio dan selesai shalat Isa Aika lanjut dengan bisnis kerajinan tangan. Lelah, jelas lelah. Setiap hari selalu berkutat dengan kerjaan yang numpuk dan tugas kuliah yang numpuk pula. Dan dalam 3 semester itu berat badan Aika mengalami perubahan yakni turun 10 kg, Aika sangat kaget dengan itu. Lalu di semester 4 Aika ingin berhenti dari rutinitas kerja tersebut, hanya fokus pada kuliah dan organisasi kampus.

"Nak kamu turun 10 kg? Berhenti nak, kasian sama badan kamu nak. Alhamdulillah kerjaan Papa udah tetap, Papa sudah diangkat jadi karyawan" ucap Papa via telepon. "Oya? Alhamdulillah, iya Ma Pa Aika berhenti. Tapi gak papa kalau nanti Aika minta Mama dan Papa lagi. Aika kan sudah besar" jawab Aika. "Nah biaya kamu tanggungjawab Mama sama Papa. Sekarang fokus kuliah sama ikut organisasi kampus saja ya?" ucap Papa. "Iya, Ma Pa
terimakasih" jawab Aika dengan senyuman. Kini Aika sudah semester enam, sebentar lagi sudah mau menggandeng PKL, KKN, SKRIPSI dan WISUDA. Dan mimpi Aika untuk sekolah 16 tahun satu tahun lagi akan terwujud yakni SD, SMP, SMA dan S1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun