Mohon tunggu...
Bagus Suci
Bagus Suci Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat Pengetahuan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka belajar dan berbagi manfaat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Duduk Perkara Harga BBM Tak Kunjung Turun

19 Mei 2020   11:59 Diperbarui: 19 Mei 2020   11:55 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi SPBU Pertamina. (credit: goodnewsfromindonesia.id)

Jika diperbandingkan dengan rata-rata harga di kawasan, harga bensin kita, baik Pertamax maupun Pertalite, masih terhitung lebih murah. Karena masih di bawah rerata harga bensin di negara ASEAN yang berada di level US$ 0,77 per liter.

Bahkan, untuk solar atau gasoil, harga Indonesia di kisaran US$ 0,33 per liter (sebab masih subsidi). Harga ini masih terendah di tingkat ASEAN.

Sehingga kalau disimpulkan, posisi Pertamina ini serba tidak enak. Mereka digencet dari sisi hulu dan hilir migas akibat dari pandemi Covid-19 ini. Di tengah-tengah itu, mereka harus menjaga agar bisnis tetap jalan, sembari tetap mempertahankan fungsinya sebagai perusahaan milik negara.

Oleh karena itu, dalam situasi serba tidak menentu ini, Pertamina memilih untuk tidak menurunkan harga BBM. Ini bukan karena Pertamina rakus, atau ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya saat harga minyak jatuh, tapi justru karena pertimbangan rasional-logis seperti diterangkan tersebut.

Epilog

Dalam logika awam, minyak sering disamakan dengan komoditas umumnya. Sehingga saat harga dunia turun, maka harga minyak dalam negeri juga dituntut harus ikut turun. Ini seperti logika kulakan pedagang.

Masalahnya, bisnis minyak ini sangat berbeda dengan logika bisnis pada umumnya. Banyak kompleksitas yang tidak dimiliki oleh komoditas lainnya.

Oleh karena itu, cara melihatnya pun juga harus berbeda. Hal ini dengan mempertimbangkan kompleksitas tersebut, dan pastinya kondisi Pertamina secara umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun