Mohon tunggu...
Rokhman
Rokhman Mohon Tunggu... Menulis, menulis, dan menulis

Guru SD di Negeri Atas Awan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Dokumen Lama

14 April 2025   12:39 Diperbarui: 14 April 2025   12:49 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maaf ya, bukan bermaksud sombong atau ikut-ikutan tren yang sedang viral saat ini. Mengunggah dokumen lama di media sosial. Tapi ini sekadar untuk memberi motivasi. Ya, untuk motivasi diri, anak-anak, dan juga murid saya.

Dokumen yang saya unggah ini asli dan masih tersimpan dengan baik. Hanya saja karena dimakan usia warnanya sudah berubah warna buram dan kecoklat-coklatan.

Dokumen yang dimaksud adalah SK Beasiswa Prestasi. Ceritanya dulu ketika SD saya pernah menjadi siswa berprestasi tingkat kecamatan. Waktu itu namanya Lomba Siswa Teladan.

Untuk menjadi siswa teladan peserta terbaik perwakilan masing-masing sekolah diseleksi di tingkat kecamatan. Selanjutnya peserta terbaik 1 putra dan putri mewakili lomba yang sama di tingkat kabupaten.

Seleksinya pun tidak kaleng-kaleng dan berlangsung sehari penuh. Bahkan di tingkat kabupaten seleksi dilaksanakan selama 2 hari. Ada tes tertulis mengerjakan sejumlah soal, wawancara dengan beberapa juri, membuat kerajinan tangan, dan praktik Senam Pagi Indonesia (SPI).

Salah satu pengalaman yang masih terngiang hingga saat ini adalah saat wawancara dengan juri kesenian. Salah satu juri meminta saya memainkan alat musik yang dikuasai. Apesnya, tak satu pun alat musik yang disediakan panitia saya kuasai. Akhirnya, juri berbaik hati. Saya ditawari untuk menyanyi bebas. Spontan saya minta izin untuk menyanyikan sebuah lagu berirama dangdut. Judul lagunya kalau tidak salah, "Terpaksa"

Terus terang sejak kecil saya memang tidak hobi musik. Di rumah hampir tidak pernah menyanyi. Maka, nilai di raport untuk mata pelajaran kesenian juga pas-pasan. Namun, entah pertolongan dari mana saya berhasil menyelesaikan tantangan tersebut. Syair lagu Bang Haji Rhoma Irama itu berhasil saya nyanyikan hingga tuntas sampai baris terakhir.

Singkat cerita setelah mengikuti serangkaian tahapan seleksi saya dinyatakan sebagai juara 1 siswa teladan putra dan berhak mewakili lomba yang sama ke tingkat kabupaten. Di tingkat kabupaten lomba dilaksanakan waktu libur sekolah dan saya sudah naik kelas 6.

Mungkin itu sebabnya sekolah mengusulkan agar saya mendapatkan beasiswa. Besaran beasiswa yang saya terima adalah Rp5.000,00 (lima ribu rupiah) per bulan. Beasiswa diberikan selama setahun dalam 2 tahap. Beasiswa hanya bisa diambil di Kantor BRI Cabang (Kabupaten) karena belum ada perwakilan Kantor BRI (unit) di kecamatan waktu itu.

Beasiswa baru saya terima ketika kelas 1 SMP. Bagi saya uang Rp5.000,00/bulan adalah angka yang cukup besar. Sangat membantu untuk membayar biaya sekolah. Di kelas 1 SMP waktu itu ada biaya SPP/BP3 Rp2.500,00 (Dua ribu lima ratus rupiah)/bulan. Maka, dengan beasiswa tersebut saya bisa melunasi SPP setahun dan membeli kebutuhan sekolah lainnya. Lumayan, bisa sedikit meringankan beban ortu!

Dieng Negeri Atas Awan, 14 April 2025

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun