Working memory adalah sistem yang menyimpan dan mengolah informasi jangka pendek. Studi dari Psychonomic Bulletin & Review mengungkapkan bahwa multitasking digital dapat melemahkan kapasitas working memory, sehingga siswa menjadi lebih mudah lupa atau gagal menghubungkan konsep-konsep penting dalam proses belajar. Akibatnya, belajar jadi lebih lambat dan kurang mendalam.
Heavy multitaskers cenderung memiliki perhatian yang meluas (broad attentional scope), yang menyebabkan mengganggu dan mempersulit memori kerja untuk menyimpan informasi penting terkait tugas.
3. Ketergantungan terhadap Stimulasi Eksternal
Fenomena brain rot dikaitkan dengan meningkatnya kebutuhan terhadap stimulasi eksternal, terutama dari konten visual dan audio yang cepat berubah. Aktivitas ini memicu pelepasan dopamin secara instan, menciptakan rasa puas sesaat.
Hasil pemindaian fMRI mengungkap bahwa penggunaan media sosial berlebihan berkaitan dengan penurunan konektivitas fungsional pada jaringan eksekutif di korteks frontoparietal -jaringan yang mengatur perencanaan dan perhatian-.
Dengan kata lain, overstimulasi dopamin membuat kontrol inhibisi melemah sehingga pengguna lebih sulit membatasi diri, lebih mudah teralihkan, dan sering menunda tugas penting.
Setiap notifikasi baru memicu lonjakan dopamin di otak, menghasilkan rasa puas sesaat. Penelitian terbaru mengemukakan bahwa interaksi media sosial secara terus-menerus dapat mengubah jalur dopamin, menciptakan ketergantungan yang mirip kecanduan zat adiktif.
4. Menurunnya Kemampuan Refleksi dan Berpikir Kritis