Mohon tunggu...
Olvia Nursaadah
Olvia Nursaadah Mohon Tunggu... Writer

Meneliti, Mengabdi, Mengajar. Hobi: Nonton badminton, sepak bola, voly, baca, dan nulis apapun itu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

6 Dampak Brain Rot Terhadap Kemampuan Belajar dan Fokus

29 Juli 2025   14:15 Diperbarui: 29 Juli 2025   14:15 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Scrolling sosial mediaSumber: https://pixabay.com/photos/touch-screen-mobile-phone-ipad-1023966/

Ilustrasi memori otakSumber: https://id.pinterest.com/pin/352477108307912458/
Ilustrasi memori otakSumber: https://id.pinterest.com/pin/352477108307912458/

Working memory adalah sistem yang menyimpan dan mengolah informasi jangka pendek. Studi dari Psychonomic Bulletin & Review mengungkapkan bahwa multitasking digital dapat melemahkan kapasitas working memory, sehingga siswa menjadi lebih mudah lupa atau gagal menghubungkan konsep-konsep penting dalam proses belajar. Akibatnya, belajar jadi lebih lambat dan kurang mendalam.

Heavy multitaskers cenderung memiliki perhatian yang meluas (broad attentional scope), yang menyebabkan mengganggu dan mempersulit memori kerja untuk menyimpan informasi penting terkait tugas.

3. Ketergantungan terhadap Stimulasi Eksternal

Ilustrasi ketergantungan scrolling medis sosialSumber: https://id.pinterest.com/pin/703687510565068009/
Ilustrasi ketergantungan scrolling medis sosialSumber: https://id.pinterest.com/pin/703687510565068009/

Fenomena brain rot dikaitkan dengan meningkatnya kebutuhan terhadap stimulasi eksternal, terutama dari konten visual dan audio yang cepat berubah. Aktivitas ini memicu pelepasan dopamin secara instan, menciptakan rasa puas sesaat.

Hasil pemindaian fMRI mengungkap bahwa penggunaan media sosial berlebihan berkaitan dengan penurunan konektivitas fungsional pada jaringan eksekutif di korteks frontoparietal -jaringan yang mengatur perencanaan dan perhatian-.

Dengan kata lain, overstimulasi dopamin membuat kontrol inhibisi melemah sehingga pengguna lebih sulit membatasi diri, lebih mudah teralihkan, dan sering menunda tugas penting.

Setiap notifikasi baru memicu lonjakan dopamin di otak, menghasilkan rasa puas sesaat. Penelitian terbaru mengemukakan bahwa interaksi media sosial secara terus-menerus dapat mengubah jalur dopamin, menciptakan ketergantungan yang mirip kecanduan zat adiktif.

4. Menurunnya Kemampuan Refleksi dan Berpikir Kritis

Menurunya berpekir kritisSumber: https://id.pinterest.com/pin/277675133270959377/
Menurunya berpekir kritisSumber: https://id.pinterest.com/pin/277675133270959377/
HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun