Lagu adalah bentuk karya seni yang teridi dari rangkaian nada atau suara yang berirama lalu dipadukan dengan lirik atau syair memiliki pesan atau makna tertentu. Lirik lagu sebenarnya sama dengan puisi, dikarenakan keduanya memiliki persamaan dalam struktur bentuk dan makna. Dalam hal ini, lagu yang akan di analisis estetikanya adalah Amin Paling Serius. Lagu yang dirilis pada tanggal 29 Mei tahun 2019 yang hingga pada saat ini pada official audio youtubenya Sal Priadi mendapat belasan jutaan viewers. Lagu ini Sal Priadi tidak sendirian, karena melibatkan gadis cantik bersuara merdu asal Bandung, Nadin Amizah.
 Lagu Amin Paling Serius menyuguhkan sebuah karya musik yang kaya akan nilai estetika melalui liriknya yang puitis dan penuh makna. Lagu ini bukan hanya bercerita tentang cinta, melainkan juga tentang penerimaan, perjalanan hidup, dan harapan yang tulus. Lagu ini dibalut dalam keindahan metafora dan simbiolisme.
Lirik lagu ini dibuka dengan perbandingan yang kuat antara dua karakter, yang mana liriknya terdapat "Aku tau kamu lahir dari cantik utuh cahaya rembulan, sedang aku dari badai marah riuh yang berisik, juga banyak hal-hal yang sedih." Kata "cahaya rembulan" melambangkan kelembutan, keindahan, dan ketenangan, sedangkan "badai marah riuh" menggambarkan kekacauan, emosi, dan masa lalu yang penuh gejolak. Kontras ini memberikan gambaran visual yang hidup sekaligus mengekspresikan perbedaan sifat dan pengalaman hidup kedua tokoh.
Adanya simbiolisme harapan yang terdapat pada bait "mampu melahirkan Bintang-bintang" menjadi simbol harapan yang muncul dari pengalaman hidup yang sulit. Pengakuan terhadap kekuatan dan kelembutan dari kedua tokoh terdapat pada bait "karena hebat badaimu, juga karena lembutnya tuturmu" lirik ini menegaskan bahwa keindahan seseorang yang lahir ke dunia dari perpaduan antara luka dan kelembutan yang ada.
Lagu ini merayakan dan menjadikan sumber kekuatan pada bait lirik "bayangkan betapa cantik dan lucunya gemuruh petir ini disanding rintik-rintik yang gemas". Kata petir dan rintik hujan, terdapat dua elemen yang berbeda tetapi Bersatu mencintakan suatu harmoni yang unik dan indah. Inilah yang menjadi suatu hubungan saling melengkapi meski berasal dari latar belakang yang berbeda.
Lirik berikutnya menampilkan kejujuran dan penerimaan terhadap masa lalu yang penuh luka, pada bait "aku tau kamu tumbuh dari keras kasar sebuah kerutan, sedang aku dari pilu, aman yang ternyata palsu juga semua terlalu baik". Maksud dari penerimaan ini memperkuat pesan bahwa hubungan yang sehat lahir dari kesadaran dan pengakuan atas kekurangan dan luka masing-masing dua tokoh tersebut.
Frasa pada bait lagu "membawa amin paling serius seluruh dunia" menjadi pusat utama lagu, yang dimana "amin" bukan hanya doa, akan tetapi simbol harapan dan ketulusan. Pengulangan frasa ini memperjelaskan niat baik dan keinginan kuat untuk menjalani hidup Bersama dengan penuh keseriusan atau kesungguhan yang ada.
Keindahan lagu ini juga terletak pada kesederhanaan bahasanya. Tanpa kata-kata yang rumit, lagu ini mampu menyampaikan emosi yang dalam dan universal, membuatnya mudah diterima dan dirasakan oleh banyak orang. Tanpa kata-kata yang berlebihan, setiap baris mampu menyampaikan emosi yang mendalam. Kesederhanaan ini membuat lagu mudah diterima dan dirasakan oleh siapa saja, menjadikannya relevan bagi banyak orang yang pernah merasakan luka, harapan, dan keinginan untuk tumbuh bersama.
Oleh karena itu, lagu Amin Paling Serius karya yang memadukan metafora, imaji, dan simbolisme untuk menggambarkan perjalanan hidup dan cinta yang penuh luka namun penuh harapan. Melalui penerimaan dan penghargaan terhadap perbedaan, lagu ini mengajak pendengar merayakan keindahan yang lahir dari kejujuran dan doa yang paling tulus. Ini adalah contoh estetika musik yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan menyentuh hati
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI