Mohon tunggu...
oliviaapriliana
oliviaapriliana Mohon Tunggu... mahasiswa

politik.

Selanjutnya

Tutup

Politik

peran media dalam kampanye pemilu di indonesia

26 Juni 2025   16:04 Diperbarui: 1 Juli 2025   17:09 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dari AI

Media sosial seperti TikTok, Instagram, Twitter, dan Facebook menjadi alat penting dalam kampanye politik. Partai politik dan aktor politik memanfaatkan platform ini untuk membangun citra, menyampaikan pesan politik, serta menjangkau pemilih, terutama generasi muda seperti Gen Z dan milenial. Media sosial memungkinkan politisi berinteraksi langsung dengan masyarakat melalui konten visual seperti foto dan video. Mereka menggunakan strategi kreatif seperti humor, tren viral, dan komentar sosial untuk menarik perhatian publik. Konten-konten ini mudah dibagikan, memperluas jangkauan kampanye tanpa biaya besar.

Keuntungan lain dari penggunaan media sosial oleh partai politik ini adalah kemampuannya untuk lebih banyak menjangkau simpatisan dari generasi muda, seperti Gen Z dan Milenial, yang diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan partisipasi publik dalam kegiatan politik untuk semua kalangan dan generasi. Platform media sosial yang menjadi fokus para aktor politik saat ini adalah aplikasi jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan aplikasi lainnya yang sangat berperan penting bagi para tokoh politik untuk menunjukkan keberadaan dan membangun kedekatan secara virtual melalui unggahan foto dan video. Mereka memanfaatkan platform tersebut untuk mengunggah konten menarik yang berkaitan dengan pembentukan citra  kandidat partainya, dalam rangka meraih suara dalam pemilu yang akan diselenggarakan pada tahun 2024. Para aktor politik menggunakan media sosial sebagai sarana berkampanye politik dengan beragam cara, sehingga media sosial dapat memberikan keunggulan kompetitif  bagi para politisi tersebut dibandingkan politisi dari partai politik lainnya.

Dalam pemilu, media sosial juga berfungsi sebagai perantara untuk penyebaran kampanye bagi para pesaing partai politik. Kampanye  politik bertujuan untuk menyampaikan ide-ide terbaik guna memperoleh dukungan dan suara dari masyarakat.  Partai politik (parpol) saling bersaing untuk tampil di depan kamera dan merekam aktivitas politik yang dianggap dapat menarik simpati publik. Tidak jarang, banyak tokoh parpol yang menyisipkan  trik atau daya Tarik tertentu demi menarik perhatian. Trik tersebut disampaikan dengan kreativitas para tokoh yang terlibat, seperti dengan menggunakan gaya komedi, mengikuti tren terkini, hingga saling berkomentar mengenai isu-isu yang sedang hangat di masyarakat. Dengan cara ini, masyarakat dapat dengan mudah mengenali karakter dan visi misi dari tokoh-tokoh politik tersebut. Situs media social merupakan salah satu aplikasi internet yang paling populer saat ini. Aplikasi media sosial ini berkembang pesat dan menarik perhatian banyak pengguna online.  Media sosial telah dimanfaatkan untuk komunikasi pribadi, pendidikan, promosi, serta berbagi pengetahuan dan informasi.

Media sosial memberikan ruang partisipasi politik yang lebih luas. Pemilih bisa berdiskusi, berbagi informasi, dan menunjukkan dukungan secara aktif. Kampanye digital melalui konten video terbukti efektif dan murah, terutama di TikTok. Kandidat yang aktif di media sosial cenderung lebih dikenal dan berpeluang mendapat dukungan luas. sebagai jembatan komunikasi dan juga sumber potensi konflik informasi. Untuk itu, kandidat harus menyusun pesan yang menarik dan informatif, sementara masyarakat perlu dibekali literasi digital agar tidak mudah terpengaruh informasi menyesatkan. Kampanye yang efektif adalah yang mampu membangun hubungan, kepercayaan, dan partisipasi aktif pemilih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun