Di memori pilot yang biasa terbang dari Halim atau Sukarno Hatta, tertanam ingatan dan kewaspadaan pada dua gunung di selatan Jakarta: Gede Pangrango (10.300 ft) dan Salak (7.200ft). Berapa jarak Halim atau Sukarno Hatta ke dua gunung itu? Konon, bahkan pilot berpengalaman jarang yang hapal.
Kendati, mereka kabarnya sependapat untuk “tidak bergerak lebih ke selatan”jika terjebak cuaca buruk saat berputar-putar di atas langit Bogor. Nah, bagaimana dengan pilot Sukhoi Superjet 100 (SSJ100) di hari naasnya pada 8 Mei 2012? Sumber bilang sebelum meninggalkan Halim, pilot pesawat telah mendapat arahan soal rute yang bakal dia lalui, begitu pula soal Bogor Area, kawasan aman penerbangan di atas Bogor, dan dua gunung besar di selatan kota. Pesawat takeoff pada 14:31 dari Runway 06. Ini penerbangan santai, tak ada bandara tertentu yang dituju.
Pesawat rencananya terbang sekitar 20 menit ke arah Pelabuhan Ratu dan kembali ke Halim.
Bila pernyataan pejabat negara yang beredar selama ini bisa dipegang, di kawasan Bogor, pilot sempat mengontak petugas lalu lintas udara di Bandara Sukarno Hatta. Pilot meminta izin turun dari ketinggian awal 10.000ft ke level 6.000ft. ATC mengizinkan. Di atas Bogor, tak ada hambatan apapun. Pesawat kabarnya lalu melakukan orbiting, berputar di atas kota.
Lepas itu, tak ada lagi kontak dari pilot hingga ATC mengumumkan pesawat hilang dari radar. Tapi dari temuan tim SAR, jelaslah kalau pesawat meninggalkan kawasan Bogor Area dan menjauh justru ke selatan, tepat mengarah ke Gunung Salah. Kenapa? Belum ada jawaban pasti. Tapi dengan kecepatan pesawat 300 knots, punggung gunung Salak dari Bogor Area hanya tersisa kurang dari setengah menit. Wallahu a’lam.[on]