Mohon tunggu...
Oktiani Endarwati
Oktiani Endarwati Mohon Tunggu... Penulis

Mengikat kenangan dan ilmu dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Buku "Sorry, My Younger Self, I Can't Make You Happy... But I Will" - Alvi Syahrin

22 September 2025   08:26 Diperbarui: 22 September 2025   08:26 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sorry, My Younger Self, I Can't Make You  Happy... but I Will - Alvi Syahrin. (Foto: dok. pri)

Judul Buku: Sorry, My Younger Self, I Can't Make You  Happy... but I Will
Penulis Buku: Alvi Syahrin
Penerbit: Alvi Ardhi Publishing
Tahun Terbit: 2024
Jumlah Halaman: 320 halaman
ISBN: 9786239700256

"Kita malah lebih banyak nangis pas udah dewasa. Kenapa? Mungkin, karena saat dewasalah, kita merasakan lelahnya mental, beratnya tanggungan, memikul semua sendiri, sambil berjalan menuju ketidakpastian. Mungkin, saat dewasalah, kita mulai kehilangan orang-orang berharga di hidup kita."

Kalau kamu bisa kembali ke masa lalu dan bertemu dengan dirimu yang masih kecil, kamu mau bilang apa? Berterima kasih atau menasehati diri sendiri?

Kalau kamu bisa ke masa depan dan bertemu dengan dirimu yang sudah dewasa, bahkan menua, kamu mau bilang apa? Menyesal atau bangga?

"Sorry, My Younger Self, I Can't Make You Happy... but I Will" adalah buku self-improvement karya Alvi Syahrin. Buku ini seperti lorong waktu yang mengantarkan kita pada masa kecil, remaja, dewasa, hingga akhir hidup.

Bagi kamu yang sudah membaca karya-karya Alvi Syahrin sebelumnya tentu sudah mengenal gaya bahasa Alvi yang seperti teman, sahabat yang hangat dan tak menghakimi. Dalam buku terbarunya ini Alvin hadir dengan kondisi yang berbeda. Ia bukan lagi teman, tetapi "aku", tokoh utama dalam buku ini.

Buku "Sorry, My Younger Self, I Can't Make You Happy... but I Will" seolah-olah sosok kita sendiri yang menjadi peran utamanya. Kita akan dibawa kembali ke masa kecil, masa remaja, masa dewasa, hingga masa tua. Rasanya seperti berdialog dengan diri sendiri dengan kata-kata yang hangat.

Kita akan diajak kembali ke masa kecil yang tanpa beban. Bebas dari tekanan dan tanggung jawab. Di masa remaja, kita mulai merasa lelah dengan sekolah beserta tugas dan dramanya. Di masa ini juga kita mulai mengenal cinta dan patah hati. Usia semakin bertambah, beban hidup kita juga semakin berat. Lulus sekolah bingung mau jadi apa. Bingung mikirin passion, cita-cita, dan masa depan.

Di usia 20-an, hidup semakin banyak beban. Mulai dari mengejar cita-cita, belum membanggakan orang tua, menentukan tujuan hidup, depresi, dan sampailah di usia 30. Pada usia ini, kamu sudah tidak peduli lagi sama omongan orang lain. Hidup pun harus terus berjalan. Hingga kita bertemu dengan perpisahan kehidupan.

Di buku ini, kita bisa melihat seperti apa kita di setiap usia. Tulisan Alvi seperti sebuah sapaan hangat dan juga rangkulan buat kamu yang sedang berada di fase-fase tertentu. Masalah-masalah yang diangkat sangat relevan dengan generasi muda. Gaya bahasa Alvi yang santai membuat buku ini terasa akrab.

Buku ini seperti pengingat bagi diri kita tentang masa lalu yang sudah tidak bisa diubah. Meski begitu, masih ada masa depan yang bisa kita perbaiki. Sejatinya, perjalanan hidup selalu berisi pembelajaran dari masa ke masa. Kita masih memiliki mimpi dan harapan di masa depan.

Buku "Sorry, My Younger Self, I Can't Make You Happy... But I Will" cocok dibaca oleh generasi muda yang sedang merasa hilang arah atau membutuhkan dorongan untuk memulai perjalanan self-love. Buku ini seperti lorong waktu dan juga pelukan bagi pembaca. Masa lalu tak bisa dubah, tetapi masa depan bisa kita lukis dengan penuh harapan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun