Drama Korea Trigger menjadi angin sejuk bagi pencinta drakor aksi, thriller, dan misteri. Drama ini mengangkat premis yang menarik tentang isu senjata api ilegal di Korea Selatan. Bukan sekadar aksi biasa, drama ini juga menggali sisi gelap manusia akibat trauma.
Cerita berpusat pada Lee Do (diperankan oleh Kim Nam Gil) dan Moon Baek (diperankan oleh Kim Young Kwang). Mereka berdua sangat bertolak belakang baik secara sifat maupun prinsip. Baik Lee Do maupun Moon Baek, mereka memiliki latar belakang yang kompleks. Trauma dan pengalaman masa lau mendorong mereka menjadi sosok seperti sekarang.
Lee Do adalah mantan penembak jitu militer yang kini bekerja di kepolisian. Ia dikenal sebagai sosok yang dingin, tenang, namun memiliki insting tajam. Sementara Moon Baek digambarkan sebagai karakter misterius yang tampak santai di luar, namun sebenarnya ia dalang dibalik semuanya. Alih-alih langsung menangkap Moon Baek, Lee Do justru mengajaknya bekerja sama.
Trigger menunjukkan bahwa menegakkan keadilan bisa menjadi rumit. Drama ini memberikan pandangan unik tentang keadilan, prinsip, dan ideologi. Duel antara Lee Do dan Moon Baek bukan pertarungan fisik, tetapi tentang moral dan trauma yang akhirnya membentuk diri mereka.
Drama ini juga menilik karakter Lee Do dan Moon Baek lebih dalam. Ada beberapa pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari dua karakter utama drama korea Trigger.
Pelajaran Hidup dari Karakter Lee Do dan Moon Baek
1. Trauma Masa Lalu Membentuk Masa Depan Seseorang
Lee Do dan Moon Baek memiliki persamaan, yaitu trauma masa kecil. Mereka harus hidup melawan rasa trauma dari kecil hingga dewasa. Lee Do tumbuh menjadi penyendiri setelah keluarganya tewas terbunuh. Betapa bencinya ia dengan penjahat yang membunuh keluarganya.
Beruntungnya, ia menemukan keluarga baru yang harmonis. Sejak itu, Lee Do memiliki prinsip yang kuat dalam menegakkan keadilan.
Sementara Moon Baek masa lalunya juga kelam. Ia dibuang oleh ibunya, menjadi korban perdagangan organ, hingga kekerasan. Trauma ini membuat Moon Baek menjadi yakin bahwa dunia ini kejam.
Drama ini mengingatkan kita untuk selalu melihat lebih dalam ke latar belakang seseorang. Setiap tindakan seseorang pasti memiliki alasan yang mendasari. Sering kali ada trauma atau pengalaman masa lalu yang membentuk diri mereka. Trauma Lee Do dan Moon Baek juga menjadi pendorong di balik tindakan ekstrem yang mereka lakukan.
2. Menjadi Orang Jahat atau Baik itu Pilihan
Baik Lee Do dan Moon Baek sebenarnya bisa menjadi orang jahat karena trauma yang mereka miliki. Namun, mereka memilih jalannya yang berbeda. Lee Do tetap berurusan dengan persenjataan, meski memiliki trauma. Ia menggunakan senjata untuk menolong orang, bukan untuk membunuh orang. Sementara Moon Baek menggunakan senjata untuk membunuh orang. Ia memanipulasi situasi dan orang-orang di sekitarnya agar menggunakan senjata untuk membunuh.
3. Hidup tentang Pilihan dan Konsekuensi
Drama Trigger menunjukkan bahwa kehidupan adalah tentang pilihan dan konsekuensi. Lee Do mewakili sisi terang yang berjuang untuk keadilan dengan cara yang cerdas dan fleksibel. Ia menentang masyarakat menggunakan senjata untuk balas dendam. Sementara Moon Baek mewakili sisi abu-abu yang memanipulasi orang-orang yang memiliki trauma dan dendam.
Pada akhirnya, fungsi sebuah senjata sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya dan apa tujuannya. Dalam konteks drama Korea Trigger, kita bisa melihat kontras penggunaan senjata oleh orang yang tepat seperti pihak berwenang dan orang yang tidak tepat seperti kriminal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI