Mohon tunggu...
Okti Nur Risanti
Okti Nur Risanti Mohon Tunggu... Penerjemah - Content writer

Menulis adalah salah satu upaya saya dalam memenuhi misi mandat budaya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tak Apa Menjadi Biasa, Nak

17 Juli 2019   23:36 Diperbarui: 17 Juli 2019   23:46 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak apa menjadi biasa, Nak.
Bukan epik,
super,
jenius,
revolusioner,
atau luar biasa.

Kita sudah semakin biasa dengan kata-kata itu,
sehingga tak lagi biasa dengan yang biasa-biasa.
Kita cepat bosan.
Penuh persaingan.

Gelisah.

Lalu, kita semakin sulit dipuaskan,

untuk merasa cukup,
dan bersyukur.

Tak apa menjadi biasa, Nak,
meski bukan berarti sedang-sedang.
Bukankah Allah sering kali bekerja dalam cara-cara yang biasa,
dan sederhana.
Dalam sinar matahari,
dalam desir angin,
dalam hujan,
dalam kelahiran,
dalam wajah yang bersuka cita.

Tak apa untuk menjadi biasa, Nak.
Cukuplah punya cinta yang besar,
serta setia besar,
untuk memberi pengaruh besar
pada hal-hal yang biasa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun