Mohon tunggu...
Oktav Unik Ardiana
Oktav Unik Ardiana Mohon Tunggu... Guru - Hamba Allah yang tengah menjadi seorang pembelajar. (Mahasiswi dan Guru IPA yang berdomisili di Banyumas dan Cilacap)

Anak perempuan pertama dari 4 bersaudara yang tengah belajar mengabdi pada dunia pendidikan. Masih terus belajar, belajar, dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kakak Perempuan, Bisakah Disebut Sebagai Profesi?

13 April 2021   13:10 Diperbarui: 13 April 2021   13:18 1063
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://www.pinterest.com/marykitty1083

Profesi merupakan suatu pekerjaan yang memerlukan pelatihan maupun penguasaan terhadap ilmu pengetahuan tertentu. 

Profesi identik dengan sebuah pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi, biasanya meliputi pekerjaan mental yang ditunjang oleh kepribadian serta sikap profesional. Lalu, apakah seorang kakak perempuan dapat disebut dengan suatu profesi?

Terlepas dari hal tersebut, tidak semua orang mendapat kesempatan menjadi seorang kakak perempuan. Terlebih lagi menjadi kakak perempuan pertama bagi adik-adiknya. 

Tentunya akan ada pengalaman tersendiri ketika seorang manusia terlahir menjadi kakak perempuan. Apa hebatnya? Apa kerennya? Apa istimewanya? Dan apa buruknya?

Sebutan kakak perempuan memanglah terdengar biasa saja. Tidak ada yang luar biasa dengan penamaan tersebut. Namun lain halnya bagi mereka yang memang terlahir menjadi seorang kakak perempuan. Terdapat banyak hal yang menjadi pelajaran hidup berkesan bagi sesosok kakak perempuan.

Aku, Kakak Perempuan dari Tiga Adikku

Saat aku masih menjadi anak tunggal, aku merasa bahwa setiap apa yang aku lakukan pastilah benar. Setiap apa yang aku minta harus kudapatkan dari kedua orang tuaku. Seluruh apapun yang dibelikan oleh orang tuaku adalah milikku. Hal tersebut terjadi ketika aku masih menjadi seorang anak tunggal.

Akan tetapi, segalanya berubah ketika aku memiliki seorang adik perempuan. Apa yang kumiliki harus dibagi. Orang tuaku tak sepenuhnya milikku. Apa yang aku lakukan tak lagi dibenarkan. Terkadang aku dinilai melakukan kesalahan ketika aku berbuat sesuatu yang memang tidak sesuai aturan dan aku merasa tidak terima.

Kondisi semakin berubah ketika kedua adik laki-lakiku hadir di tengah keluargaku. Aku semakin tak memiliki kekuasaan dengan apa yang aku punya. Bahkan terkadang apa yang aku minta tak lagi dikabulkan orang tuaku. Aku semakin terpojokkan. Aku semakin tersingkirkan. Pikirku saat itu ketika usiaku baru genap dua belas tahun.

Awalnya aku berpikir ayah dan ibuku sudah tak menyayangiku. Aku merasa mulai diabaikan oleh mereka. Aku selalu berpikir bahwa sekarang aku harus hidup mandiri dan mengalah dari adik-adikku. 

Dan, proses pendewasaan pemikiran seorang anak berusia dua belas tahun tak hanya berlangsung satu atau dua minggu. Aku hanya sedikit demi sedikit menyadari bahwa aku anak pertama yang lebih tua dan lebih dulu lahir dari ketiga adik-adikku.

sumber: idntimes.com
sumber: idntimes.com

Bagaimana aku menjadi seorang kakak?

"Seorang kakak ialah sosok yang harus lebih kuat dari adiknya. Seorang kakak harus bisa melindungi diri sendiri dan melindungi adiknya. Seorang kakak harus menjadi teladan bagi adik-adiknya."

Bagiku menjadi seorang kakak perempuan bukanlah sebuah kemauan melainkan sebuah keharusan. Suka atau tidak, mau atau tidak mau Tuhan telah menakdirkan diri ini sebagai kakak perempuan. 

Secara alamiah, seorang kakak perempuan akan memiliki beberapa sikap di bawah ini yang terbentuk dari sepanjang perjalanan yang telah dilalui, begitu pula denganku.

1. Tegas

Sebagian besar kakak pertama perempuan akan memiliki sikap tegas terhadap adik-adiknya. Hal ini mungkin dikarenakan orang tua terkadang atau bahkan seringkali memberikan kepercayaan kepada anak perempuan pertama mereka. Seorang kakak perempuan diberi amanah agar menjaga adiknya yang usianya lebih muda. Masyarakat Jawa mengenalnya dengan istilah momong.

Hal ini bahkan menjadi pengalaman masa kecil  berharga bagiku. Ibu memintaku untuk menjaga adik-adikku ketika beliau menyelesaikan pekerjaan rumah di saat ayah sedang bekerja di luar. 

Sering kali adik perempuanku tetiba bertengkar dengan kedua adik laki-lakiku. Akhirnya aku yang harus melerai mereka. Terkadang aku akan berpura-pura galak agar mereka berhenti bertengkar. Atau aku akan menakut-nakuti mereka bahwa ayah dan ibu akan marah jika ketiga adikku masih nakal dan rewel. 

Tak jarang aku harus pura-pura marah agar mereka tak lagi berulah. Ini yang menjadikan ketiga adikku akan diam ketika tiba-tiba aku mulai terlihat marah. Sikap semacam ini akan dikenal sebagai sikap galak oleh adik-adikku. 

Namun, tegas berbeda dengan galak. Tegas tak selalu galak. Sikap galak akan muncul ketika ketiga adikku sudah sangat sulit dikendalikan akan tetapi ketika mereka masih mudah untuk diarahkan cukup dengan menegur lewat memanggil namanya sudah akan membuat mereka patuh dan tidak lagi membantah.

2. Mandiri

Kakak perempuan harus menjadi pribadi mandiri di saat jauh dari orang tua atau ketika adik-adiknya jauh lebih membutuhkan waktu bersama kedua orang tua. 

Kakak perempuan harus belajar dari yang tidak bisa menjadi bisa. Mulai dari hal sederhana seperti mengerjakan tugas dari ibu dan bapak guru sampai melakukan pekerjaan rumah tangga yang biasa dilakukan oleh ibu sebagai bentuk belajar menjadi seorang ibu kelak. 

Tak heran jika kakak perempuan bisa menjadi pengganti sosok ibu saat ibu tidak berada di rumah.

Kemandirian semacam ini mulai kurasakan saat adik laki-lakiku mulai lahir. Ibu dan ayah mulai repot. Terlebih lagi ibu tak mempercayakan pengasuhan adik-adikku pada baby sitter atau semacamnya. 

Jadi ketiga adikku murni mendapat pengasuhan sendiri dari ibu dan ayahku. Hal ini membuat aku yang notabene nya anak pertama sekaligus kakak perempuan bagi ketiga adikku harus mandiri dalam berbagai hal terutama kebutuhan sederhana yang kuperlukan sehari-hari. Bahkan saat mulai masuk sekolah menengah pertama, aku mulai belajar mencuci dan menyeterika pakaianku sendiri. Setiap pagi aku membantu ibu untuk mencuci piring sebelum berangkat sekolah. 

Tak heran jika kebiasaan semacam ini wajib ditularkan pada adik-adikku sekarang ini meskipun masih dalam taraf belajar sedikit demi sedikit. Apalagi ketiga adikku hidup di zaman yang serba instan seperti sekarang ini. Ibu mengatakan bahwa mengarahkan mereka di zaman sekarang ini jauh lebih sulit dibandingkan mengarahkanku saat aku masih kecil.

3. Disiplin

Anak pertama otomatis akan menjadi seorang kakak ketika anak kedua lahir. Seorang kakak akan secara otomatis terlatih disiplin saat kedua orang tua memberikan tanggung jawab lebih padanya. Ia akan berusaha menyelesaikan tugas dengan tepat waktu mengingat masih ada tugas lainnya seperti mengasuh adik maupun membantu ibu dalam menyelesaikan pekerjaan rumah.

Situasi semacam ini seringkali kualami ketika ketiga adikku masih berusia di bawah lima tahun. Kerepotan yang dialami ibu turut mempengaruhi jam belajar dan jam bermainku. 

Bahkan tak jarang aku mengajak adik perempuanku untuk belajar kelompok di saat ibu mengasuh kedua adik laki-lakiku yang masih membutuhkan perhatian lebih. Jadi tak heran jika dengan sendirinya seolah kehidupanku terjadwal mulai dari bangun pagi sampai tidur lagi. 

Namun, dengan seiring berjalannya waktu ketika adik-adikku semakin tumbuh besar, aku sedikit lebih fleksibel dalam mengatur kegiatan kami sehari-hari. 

Terkadang aku pun merasa harus menegur adik-adikku ketika terlambat mengerjakan tugas maupun pekerjaan lainnya. Alhasil, ketika aku yang sedang tiba-tiba lalai maka mereka secara bersamaan akan mengingatkanku dengan kompak.

4. Berani mengambil resiko

Menjadi seorang kakak melatih diri untuk berani mengambil resiko dari apa yang telah diperbuat. Ketika ia lalai menjaga adiknya, maka sudah pasti orang tua akan bertanya padanya. Ketika seorang adik menangis saat bersama kakaknya, maka sang kakak akan bersiap untuk memberikan penjelasan saat diwawancarai oleh orang tua penyebab sang adik menangis.

Sampai saat ini ketika salah satu adikku sedang tiba-tiba murung, berdiam diri di kamar tanpa sebab, dan pergi bermain pulang sore maka yang akan ditanya pertama kali oleh ibu dan ayahku di rumah pastilah aku karena aku anak yang paling tua. Hal ini membuatku siap siaga untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan kedua orang tuaku. Di sisi lain, karena waktuku yang terbatas bersama kedua orang tuaku membuatku sudah terbiasa memecahkan persoalan-persoalan kecil yang aku alami sehingga aku selalu berusaha untuk tenang dan tidak panik ketika tengah mengalami hal yang kurang menyenangkan.

5. Cerewet

Suka bicara, suka mengatur, dan otoriter merupakan kebiasaan yang melekat pada diri kakak perempuan. Sikap ini tentunya ditujukan oleh kakak pada adik-adiknya. Karena adanya amanah tanggung jawab dan kepercayaan oleh orang tua agar seorang kakak selalu memberikan teladan yang baik untuk adik-adiknya, seorang kakak akan berusaha menjadikan adiknya untuk menurut dengannya. Jika seorang kakak perempuan sudah memberikan aturan ataupun kesepakatan pada adik-adiknya maka hal ini sangat sulit untuk dibantah. Terlebih jika si adik melanggar peratuan, maka kakak akan dengan tegas memberikan nasihat tak henti-henti agar si adik tidak mengulangi kesalahannya. Di saat situasi semacam ini, ibu biasanya akan menegurku agar tak begitu cerewet pada adikku. Ibu akan memberikan pengertian padaku bahwa tak selamanya yang aku lakukan tepat untuk adik-adikku. Aku pun masih harus belajar banyak hal dari ibuku dalam menghadapi dan bersikap kepada adik-adikku.  

Seorang kakak perempuan memanglah tidak membutuhkan sekolah formal untuk terlatih menjadi kakak perempuan yang profesional. Akan tetapi, kepribadian seorang kakak perempuan akan terbentuk sejak ia menjadi seorang kakak. Ia akan berlatih sabar dari didikan seorang ibu yang luar biasa. Ia akan tumbuh menjadi kakak yang memberikan teladan bagi adik-adiknya apabila sang ibu juga memberikan teladan yang baik pada sang kakak.

Ketika kakak perempuan jauh dari rumah maka adik-adiknya akan bertanya kapan ia pulang dan kapan membawakan oleh-oleh saat kembali ke rumah. Saat si adik takut mengakui kesalahan yang telah diperbuat, kakak perempuan akan menjadi alternatif pilihan tempat konsultasi sebelum si adik bercerita kepada orang tua. Ya, mungkin hal tersebut akan dirasakan oleh mereka yang juga bergelar sebagai kakak perempuan. Kakak perempuan yang tegas namun selalu dirindu kehadirannya oleh adik-adiknya.

Memang ilmu dan materi sebagai kakak perempuan tidak diberikan secara langsung di bangku pendidikan formal, namun menjadi kakak perempuan merupakan pekerjaan tanpa upah yang ilmunya didapat melalui serangkaian latihan konkret berkelanjutan dan sepanjang masa. Aku pernah merasa iri pada mereka yang terlahir sebagai seorang adik tetapi aku tak pernah menyesal terlahir menjadi seorang kakak perempuan yang memiliki tiga orang adik. Aku pernah berandai menjadi seorang adik, namun sejatinya aku terdidik menjadi seorang kakak perempuan dan aku bersyukur dengan profesiku saat ini, seorang kakak perempuan.

Kota Bercahaya, 13 April 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun