Mohon tunggu...
Okta Via
Okta Via Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa unisnu jepara

Masak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengkaji Hubbul Wathon Minal Iman

6 Januari 2023   23:00 Diperbarui: 6 Januari 2023   23:07 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Cinta tanah air dengan demikian adalah sikap dan perilaku warga negara yang dipengaruhi oleh kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia  berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD 19)  dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dalam hal ini, kata kuncinya adalah cinta NKRI, bukan penindasan dari satu jabatan.

Setiap warga negara, apapun profesinya, dapat berpartisipasi dalam pembelaan negara. Untuk memahami bangsa kita hari ini, kita harus memahami dari mana orang-orang kita berasal. Mempelajari sejarah masa lalu dapat menciptakan pemahaman tentang apa yang terjadi pada suatu bangsa saat ini dan memandu keputusan di masa depan. Salah satu ulama Indonesia KH Muhammad Hasyim Asy'ari (1871-197) mampu menegakkan prinsip hubbul wathan mina fido (cinta tanah air sebagian dari iman). Konteksnya saat itu adalah membangkitkan nasionalisme bangsa Indonesia untuk mengusir  penjajah.

 Kiai Hasyim Asy'ari adalah seorang ilmuwan yang dapat membuktikan bahwa agama dan nasionalisme dapat saling menguatkan dalam membangun bangsa dan negara. Kedua unsur tersebut tidak dapat dipisahkan. 

Islam mewajibkan tanah air sebagai tempat dakwah dan menyebarkan agama, sedangkan tanah air ditaburi dengan nilai-nilai agama agar tidak gersang dan kering. Mengutip pernyataan Pendeta Kempek Cirebon KH Said Aqil Siroji, agama  akan menjadi ekstrem tanpa nasionalisme.

Pada saat yang sama, nasionalisme tanpa agama mengering. Hal ini terbukti ketika fenomena ekstremisme agama justru bersumber dari orang-orang dan kelompok masyarakat yang terlalu eksklusif dan berpikiran sempit untuk memahami agama tanpa memperhatikan realitas sosial kehidupan.

 Pada awalnya, pernyataan cinta  Kiai Hasyim Asy'ar kepada negaranya dianggap sebagai hadits oleh sebagian kalangan, bahkan ulama di tanah Hijaz (Mekkah dan Madinah), karena saking terkenalnya.


 

Di samping semua itu, karya-karya Kiai Hasyim dan Asy'ari serta sumbangsih para ulama lainnya memunculkan jiwa nasionalisme yang tinggi. Tentunya perjuangan ini harus terus dilakukan untuk beradaptasi dengan kondisi yang berbeda saat ini. 

Cinta tanah air dapat diwujudkan dalam belajar dengan rajin, menjaga kebersihan lingkungan, menghormati orang tua dan guru, menghormati teman meskipun berbeda keyakinan, belajar agama secara mendalam dari seorang kiai atau pendeta dan berusaha agar keberadaannya bermanfaat bagi masyarakat, umat. . . dan negara. 

Orang yang beriman dan cinta  tanah airnya benar selalu memperhatikan keselamatan tanah airnya, tempat tinggalnya, rumahnya. Dia tidak menciptakan gangguan satu demi satu, tidak menyebarkan permusuhan dan  permusuhan timbal balik antara semua kelompok etnis dan  pemilik identitas berbeda yang menempati setiap jengkal tanah airnya.

Orang yang mencintai negaranya karena perintah agama bahkan rela mengorbankan hartanya atau yang lainnya. Ia bahkan mengorbankan nyawanya untuk melindungi tanah airnya dari segala ancaman, baik internal maupun eksternal. Cukuplah  kita belajar dari bangsa lain, yang penduduknya terpecah belah, saling menumpahkan darah, saling membunuh, dan masing-masing berperang atas nama agama yang sama, tetapi mereka tidak peduli dengan nasib tanah airnya. Semua itu terjadi karena kecintaan mereka pada agama, yang tidak dibarengi dengan cinta tanah air, yang juga merupakan tuntutan agama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun