Anak-anak yang dibesarkan sebagai korban Narcissistic Personality Disorder (NPD) sering dihadapkan pada dilema dalam pembentukan kepribadian. Mereka dapat mengambil dua arah yang berbeda sebagai respon terhadap pengalaman masa lalu yang di alami , yaitu "Menjadi People Pleaser atau Narsistik Baru". Jalan kedua ini menunjukkan bagaimana pengalaman masa lalu itu dapat membentuk perilaku dan karakter seseorang, serta pentingnya kesadaran diri dan intervensi untuk membantu mereka menemukan jalan yang lebih seimbang dan sehat.
Dalam psikologi, memahami pola asuh orang tua dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD) sangat penting karena dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental anak-anak mereka. Pola asuh ini seringkali ditandai dengan kurangnya empati, kontrol yang berlebihan, dan kebutuhan akan pengakuan yang tidak terpenuhi.
Dengan memahami pola asuh orang tua NPD dan mengembangkan strategi untuk mengatasi dampak negatifnya, individu dapat berusaha untuk memperbaiki kesehatan mental mereka dan mengembangkan hubungan yang lebih seimbang lagi kedepannya.
Kita mungkin tidak bertanggung jawab atas luka yang kita terima.
Namun kita bertanggung jawab untuk tidak meneruskannyaÂ
Jadilah Generasi yang Mengakhiri, Bukan Meneruskan!!!
ReferensiÂ
Amaliya, N.Fitri. (2025). Pola Asuh Narsistik Personality Disorder (NPD) Terhadap Perkembangan Psikologi Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Vol 2 (02), 88-107.
American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (5th ed.).
Campbell, W. K., & Foster, C. A. (2007). The Narcissistic Self: Background, an Extended Agency Model, and Ongoing Controversies. Journal of Personality
Mayo Clinic. (2023). Narcissistic Personality Disorder. mayoclinic.org.