"Tuh kan papa sudah lupa pernah janjiin apa ke mama waktu mau nikah...!!!". Itulah ucapan spontan Bu Sum dalam sesi konsultasi privat. Meski dengan nada bercanda, namun maknanya sangat dalam dan menjadi catatan kami.
Siang itu kami (pasutriOK, #RahasiaPasutriKaya) sedang ngobrol santai di ruang keluarga Pak Dim dan Bu Sum. Meski suasananya santai dan akrab, arah obrolan telah kami setting sedemikian rupa, untuk menemukan solusi permasalahan Pak Dim dan Bu Sum.
Ya memang untuk itulah kami diundang kesini. Membantu menemukan solusi dari permasalahan Pak Dim dan Bu Sum. Sepasang suami istri yang mengelola bisnis bersama dibidang produksi alat pesta, namun sejak lima tahun terakhir mengalami stagnasi dan cenderung menurun. Meskipun mereka sudah menerapkan manajemen dan pola pemasaran paling jitu.
"Kami ini bingung, padahal saya sudah menggunakan manajemen dan pola pemasaran paling sakti. Saya dan istri saya sering ikut workshop tentang bisnis dan pemasaran. Dimana selalu jitu digunakan di perusahaan dengan tipikal yang sama dengan perusahaan kami. Tapi kok nggak berhasil. Konsultan saya pun garuk-garuk kepala melihat kondisi perusahaan ini", pak Dim menjelaskan duduk persoalan yang sedang mereka hadapi.
Kami kemudian bertanya, "Apa yang terjadi sekitar lima tahun lalu pak ?".
Bu Sum spontan menjawab, "Saya masih ingat suami saya ini tiba-tiba pulang pakai mobil baru. Saya kaget saat itu. Langsung saya tanya dia, Pa ini mobil siapa ?? Mobil kita kemana ?? Dia jawab sambil ketawa-ketawa bilang, Mobil yang lama aku tukar yang ini. Biar kamu bisa lebih enak antar anak-anak kalau sekolah. Mumpung kita ada uang."
Kami bertanya lagi, "Apa yang dirasakan Bu Sum saat itu ?".
Sambil sejenak menghela nafas, kemudian Bu Sum menjawab, "Yang pasti aku kaget, bingung, sedikit senang meski itu bukan mobil kesukaanku".
"Bu Sum suka mobil apa ?", tanya kami spontan. Dan Bu Sum tidak menjawab apa-apa. Ekspresinya seperti bingung. Lalu kami langsung ajukan pertanyaan lagi, "Bu Sum punya kesukaan apa ?"
Bu Sum sambil tersenyum antara centil dan galau, memandang suaminya dan bertanya, "Kesukaanku apa yan Pa ?".
Spontan dalam benak kami berteriak, "Aha.... Jangan-jangan ini masalahnya".