Mohon tunggu...
oktarina1025
oktarina1025 Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswi

Allah Terusss

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diplomasi Pertama Rasulullah SAW

23 Oktober 2019   22:16 Diperbarui: 23 Oktober 2019   22:24 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rasulullah.Saw adalah sosok yang sangat dihormati di suku Arab dan hal ini jauh sebelum beliau diangkat menjadi Rasul dan Nabi. Hal ini diawali dengan berhasilnya Muhammad.Saw menyelesaikan permasalahan antara suku-suku Arab yaitu "Peletakkan Batu Hajar Aswad". Pada saat itu Makkah sudah selesai dalam perenovasiannya dan yang tersisa adalah pelatakkan Hajar Aswad yang saat itu di muliakan.

Dari setiap kabilah (Kelompok) dari Arab mearasa berhak untuk meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya. Percekcokkan mulai terjadi antara kabilah yang merasa derajatnya lebih mulia daripada kabilah yang lain. Hingga Seorang pembuka dari kalangan Qurays Abu Umayyah Bin Al-Mughiroh bin Abdullan bin Umar bin Muklizu berpendapat bahwa barang siapa yang pertama masuk Ka'bahlah yang berhak meletakkan batu Hajar Aswad pada tempatnya.

Dan saat itu tanpa di duga Muhammad menjadi orang pertaman yang memasuki Ka'bah. Namun apa yang Nabi ambil sebagai tindakan dalam penyelesaian masalah Hajar Aswad adalah tindakan yang sebelumnya tidak pernah terfikirkan oleh mereka. 

Pasalanya Muhammad memiliki cara yang baru untuk meletakkan Hajar Aswad. Tidak meletakkannya sendiri justru Nabi menaruhnya diatas sebuah kain, yang setiap dari ujung kainnya dipegangi oleh ketua suku Arab. Hal ini menjadi solusi yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh kaum Arab sekaligus menjadi titik awal Diplomasi pertama Nabi. Karena hal itu juga kecintaan kaum Arab kepada Muhammad semakin bertambah.

Namun semua itu tidaklah berlangsung lama. Pasalnya setelah Nabi menyebarkan Islam tidak sedikit dari Kaum Arab yang mencemooh dakwah Nabi tersebut. Siksaan demi siksaan pun Nabi terima. Padahal sebelumnya mereka sangat menyayangi dan menyukai Nabi. Tidak sedikit upaya dari kaum Qurayispun yang melakukan usaha untuk menghentikkan beliau. Dimulai dari cara baik-baik hingga kekerasan. 

Awal Nabi melakukan dakwah hanyalah dihadapan para kerabat Nabi, Namun tidak sedikit dari mereka yang juga justru menolak dan mencemooh ajakan Nabi tersebut. Tidak menyerah begitu saja walau sedikit yang menerima ajakannya, Nabi tetap menyebarkan dakwahnya.

Pada awalnya kenjatan kaum arab atas dakwan Nabi tidaklan begitu keras, hingga pada akhirnya Nabi menyinggung tentang berhala yang menjadi kepercayaan mereka pada saat itu. Setelah menyinggung tanteng berhala genjatan dan tekanan kepada Nabi mulai keras. Sebelumnya pernah terjadi negosiasi antara Nabi dan kaum Arab saat itu.

Dimulai dengan mendatangi paman Nabi hingga langsung bernegosiasi langsung kepada Nabi. Negosiasi yang diwakili oleh Utbah bin Rubi'ah menawarkan Nabi mulai harta, jabata, bahkan wanita. Namun sudah jelas itu semua ditolak oleh Nabi pasalnya itu semua bukanlah hal yang Nabi inginkan.

Klimax dari negosiasi ini adalah pertukaran agama, dengan mereka akan menyembah Allah namun sebaliknya Nabi harus menyembah berhala juga. Ini adalah tawaran yang paling tidak masuk akal dan sudah jelas ditolak oleh Nabi.

Setelah negosiasi itu gagal genjatan atas Nabi pun semakin parah. Hingga memaksakan Nabi untuk HIjrah dari kampung halamannya Makkah menuju Madinah. Setelah sebelumnya perhi ke Thaif dan menerima penolakkan.

Berbeda dengan Thaif dan Makkah yang melakukan perlawanan atas Nabi. Di Madinah Nabi diterima dengan baik. Dalam hal ini kita akan melihat lagi bagaimana nabi melakukan diplomasi untuk mneyatukan antara kaum islam dan penduduk Madinah juga orang-orang Yahudi. Penyatuan penduduk ini dilakukan dengan cara dibuatnya perjanjian. Yang berisikan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun