Mohon tunggu...
oksabillah batrisyia
oksabillah batrisyia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hola!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kekunaan Jimbe, Cagar Budaya Asli Blitar yang Punya Sejarah Menarik!

18 Juni 2022   16:10 Diperbarui: 18 Juni 2022   16:15 2803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak depan rumah penyimpanan keris Umyang Jimbe (sumber: pribadi)

Blitar merupakan salah satu kabupaten atau kota yang berada di provinsi jawa timur, Indonesia. Blitar sendiri terkenal dengan adanya makam sang proklamator kemerdekaan Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Selain  Makam Bung Karno, Blitar masih menyimpan banyak tempat rekreasi maupun wisata sejarah lainnya yang sangat menarik.

Misalnya di desa Jimbe kecamatan Kademangan, yang terletak sekitar 10 kilometer ke arah selatan dari kota Blitar. Desa Jimbe memiliki wisata sejarah dan religi yang Bernama Kekunan jimbe (Danyangan Jimbe). Sementara itu, penamaan Desa Jimbe sendiri tak jauh dari sejarah ditemukannya situs kekunaan tersebut. Desa Jimbe dulunya terkenal di kalangan warga dengan wilayah yang masih wingit dan angker karena konon katanya merupakan tempat hunian raja jin dan para pengikutnya. Nama Jimbe sendiri awalnya berasal dari kata 'Jim' dan 'Mbahe' yang jika diterjemahkan yakni tempat Mbahnya Jin. Tapi karena kebiasaan penyebutan orang jawa lama kelamaan frasa tersebut berubah menjadi  'Jimbe'.Konon, kekunaan Jimbe merupakan cikal bakal desa Jimbe serta kabupaten dan kota Blitar.

Dahulu desa Jimbe merupakan tempat singgah seorang empu yang terkenal pada zamannya yaitu Empu Supo Mandagri, atau lebih dikenal dengan Empu Supo.Empu Supo sendiri merupakan seorang empu  pada zaman kerajaan majapahit dan murid kesayangan dari sunan ampel.

Menurut kitab Negarakertagama pupuh 61, Jimbe merupakan salah satu tempat utama yang dikunjungi oleh raja Hayam Wuruk saat ke Blitar. Kedatangan Empu Supo  kedesa jimbe pun bukan tanpa alasan, diceritakan awal kisah beliau datang ke wilayah yang sekarang menjadi desa Jimbe, karena ditugaskan oleh raja Brawijaya dari kerajaan Majapahit untuk mencari keris kerajaan yang hilang. Keris tersebut Bernama keris Sengkelat, keris tersebut merupakan salah satu simbol kejayaan kerajaan Majapahit. Raja Majapahit mengutus Empu Supo untuk mencari keberadan keris tersebut keseluruh nusantara hingga beliau sampai di wilayah Jawa Timur. Dalam perjalanan, Empu Supo sering membuat persinggahan di desa setempat selama pencariannya. Selama berada di desa Jimbe Empu Supo membuat berbagai alat pertanian untuk membantu warga sekitar dan membuat keris yang terkenal yang dinamakan keris Umyang Jimbe. Meski begitu, kendati telah menetap cukup lama, Empu Supo tidak menemukan keris Sengkelat yang menjadi tujuan utama, hingga akhirnya beliau melanjutkan perjalanan ke daerah Blambangan  atau yang sekarang dikenal dengan Banyuwangi. 

Kekunaan jimbe atau yang biasanya disebut Danyangan Jimbe merupakan tempat yang menyimpan keris Umyang Jimbe dan berbagai peninggalan hasil karya dari Empu Supo di desa tersebut. bangunan Kekunaan Jimbe sendiri terdiri dari satu pendopo atau aula terbuka dan sebuah rumah sepetak yang didominasi warna merah dan kuning cerah. pendopo sendiri sering digunakan warga sektiar sebagai tempat pagelaran budaya seperti seni wayang kulit dan gamelan. Di depan pendopo juga terdapat patung gambaran Empu Supo yang memegang sebuah keris. untuk menuju ke lokasi, pengunjung dapat langsung melewati jalanan beraspal kampung, lalu selanjutnya memasuki gang kecil dengan dua stupa di muka jalan.

Patung Empu Supo  Memegang Keris Umyang Jimbe (Sumber: Pribadi)
Patung Empu Supo  Memegang Keris Umyang Jimbe (Sumber: Pribadi)

Pendopo Kekunaan Jimbe (Sumber: Pribadi)
Pendopo Kekunaan Jimbe (Sumber: Pribadi)

Tempat Ritual di Kekunaan Jimbe (Sumber: Pribadi)
Tempat Ritual di Kekunaan Jimbe (Sumber: Pribadi)

Sekarang Kekunaan Jimbe digunakan sebagai tempat wisata religi serta tempat ritual bagi orang-orang yang memiliki pengharapan terhadap sesuatu. Mengenai kepercayaan setempat, konon jika kita berdoa atau melakukan ritual ditempat tersebut, maka pengharapan yang kita miliki dapat terwujud. Namun hal ini tentu kembali ke kepercayaan masing-masing. Saat ini Kekunaan Jimbe telah tercatat menjadi cagar budaya dibawah naungan BPCB ( Balai Pelestarian Cagar Budaya) Mojokerto. Meski begitu, menurut penjaga situs ini sendiri, pengunjung yang datang ke tempat ini mayoritas adalah orang-orang yang memiliki tujuan ritual. 

Jika kalian penasaran dan tertarik, kalian bisa mengunjungi situs Kekunaan Jimbe langsung ke desa Jimbe Kabupaten Blitar, Selain untuk menggali sejarah tidak ada pungutan biaya jika berkunjung kemari loh!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun