Mohon tunggu...
Okto Klau
Okto Klau Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

Menulis adalah mengabadikan pikiran

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Acara Tutup Tahun dengan Bakar-Bakar di Pantai, Siapa Takut

27 Desember 2022   10:32 Diperbarui: 27 Desember 2022   11:08 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bakar-bakar di Pantai di akhir Tahun. Sumber: Safprada.com

Liburan menjadi kesempataan yang sangat tampan untuk kumpul-kumpul bersama keluarga.

Apalagi liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru). Karena selain kita mempunyai banyak waktu untuk kumpul bersama keluarga, kita juga segera mengakhiri tahun yang lama dan akan memasuki tahun yang baru.

Waktu-waktu tersisa di tahun yang lama merupakan momen langka yang tidak boleh dilepas berlalu begitu saja.

Waktu menjelang akhir tahun bisa kita gunakan untuk ngobrol bareng bersama orang-orang dekat sambil sharing pengalaman selama setahun.

Acara kumpul-kumpul di sisa waktu akhir tahun selalu memiliki makna yang sangat spesial bagi setiap anggota keluarga.

Serunya adalah acara kumpul-kumpul itu selalu dibumbui dengan percakapan-percakapan ringan dan tukar pengalaman yang saling memperkaya imajinasi di antara anggota keluarga.

Dan acara kumpul-kumpul itu biasanya tidak lengkap bila tidak disertai dengan makan bersama.

Makan bersama bisa di rumah maupun mencari tempat-tempat favorit keluarga. Memanfaatkan waktu luang yang dimiliki oleh seluruh anggota keluarga, kami bisa memilih tempat-tempat yang menurut kami dapat menjadi tempat kami bercengkrama sepuasnya sambil refreshing.

Banyak tempat alternatif yang bisa dipilih untuk acara kumpul-kumpul keluarga. Dan yang jadi destinasi keluarga kami adalah tempat yang masih alamiah dan pantai.

Namun dari sekian banyak tempat favorit keluarga kami tersebut pilihan yang paling sering adalah pantai. Sebab selain makan-makan di pantai dengan suasana baru, kami dapat memanjakan mata dengan panorama pantai yang indah dan dilanjutkan dengan menyegarkan diri dengan mandi dan berendam di laut.

Mandi di air laut selalu memberikan sensasi tersendiri.

Kegembiraan dan sukacita akan terpancar di wajah-wajah semua anggota keluarga. Sejenak semua beban hidup seakan sirna. Pokoknya, semua lelah setahun akan terbayar lunas dengan canda tawa dan rekreasi bersama.

Salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tamasya di pantai tersebut adalah acara bakar-bakar.

Biasanya makanan jadi yang sudah disiapkan dari rumah adalah nasi atau ketupat yang bisanya jadi favorit anak-anak, sayuran-sayuran, dan beberapa cemilan serta minuman-minuman kaleng. 

Sedangkan untuk daging dan ikan biasanya akan kami bakar di pantai. Sepertinya sudah menjadi kesepakatan bersama seluruh anggota keluarga bahwa akan lebih afdol dan nikmat bila ayam dan ikan baru dibakar di pantai.

Alat pemanggang tentunya kami siapkan dari rumah. Bumbu-bumbu penyedap juga sudah dipersiapkan dan tinggal digunakan. Ayam yang akan dipanggang sudah disembelih terlebih dahulu di rumah dan dibersihkan sehingga di pantai tinggal siap untuk dipanggang.

Sedangkan untuk ikan, lebih mudah karena tujuan tamsyah keluarga kami adalah pantai sehingga untuk ikan baru akan kami beli sesampai di pantai.  

Di tempat tamasya, semua bahan untuk pemanggangan segera disiapkan. Alat pemanggang disiapkan. Daging ayam segar dan ikan-ikan yang akan dibakar segera dibersihkan dan disiapkan untuk mulai pembakaran.

Karena arang tidak kami bawa dari rumah, maka kami memanfaatkan kayu bakar yang dijual di pantai. Kayu-kayu bakar akan dinyalakan hingga menghasilkan arang yang cukup untuk proses bakar-bakar.

Arang inilah yang kami pakai untuk membakar daging ayam dan ikan yang sudah disiapkan. 

Keluarga kami menyediakan bumbu-bumbu sederhana hasil racikan sendiri seperti kecap dicampur minyak sayur ditambah perasan air jeruk nipis dan garam. 

Untuk menghilangkan aroma amis dari ikan biasanya bumbu tersebut ditambah kunyit dan kemiri yang sudah dihaluskan.

Sambil menunggu ikan dan ayam bakar, semua makanan yang dibawa dari rumah dipersiapkan di atas tilam (tikar) yang dibentang di atas pasir atau di lopo-lopo (rumah pemondokan yang disiapkan bagi para pengunjung pantai).

Makan-makan keluarga dalam salah satu tamasyah keluarga di salah satu lopo di pantai Pasir Putih. Dok. pribadi
Makan-makan keluarga dalam salah satu tamasyah keluarga di salah satu lopo di pantai Pasir Putih. Dok. pribadi
Bau wangi bumbu dari ikan dan ayam bakar sangat menggugah selerah. Setelah itu semua orang akan makan dengan lahap sambil bercengkrama.Kegiatan selanjutnya adalah menikmati panorama pantai dengan foto-foto. 

Ada anggota keluarga yang tidak lupa menyegarkan diri dengan berendam di air laut.

Biasanya setelah puas menikmati alam pantai yang menyejukan seluruh keluarga akan berbenah dan kembali ke rumah masing-masing.

Acara bakar-bakar bersama keluarga besar ini hampir menjadi kegiatan rutin setiap tahun.

Acara ini akan disesuaikan dengan cuaca. Karena di daerah kami menjelang tutup tahun biasanya sudah turun hujan. 

Hujan bisa sepanjang hari yang membuat orang kadang-kadang 'mager' (malas gerak).

Sementara untuk menyambut tahun baru, biasanya kami akan berkumpul di rumah tua (rumah orang tua) sambil doa bersama dan juga makan dan minum bersama sambil menunggu pergantian tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun